TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pengangkutan udara jamaah haji Indonesia tahun 2018 akan menggunakan jasa maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airline. Penerbangan menggunakan sistem carter dan tanpa transit.
Kepastian itu menyusul ditandatanganinya perjanjian pengangkutan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury, dan General Manager Hajj Umrah, Sales, and Revenue Saudi Arabian Airlines Amer G. Alghamdi di Jakarta, Senin, 9 April 2018.
Baca juga: Garuda Travel Fair 2018 di Pekanbaru Raup Transaksi Rp 5,8 M
“Penerbangan jamaah haji tahun ini akan dilakukan secara langsung atau direct flight, kecuali ada alasan keselamatan atau pengisian bahan bakar,” kata Nizar Ali dalam situs resmi Kementerian Agama, Senin, 9 April 2018.
Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan armada terbaik untuk memastikan layanan penerbangan bagi jamaah haji 2018 dapat berjalan lancar.
“Berkaca dari capaian kinerja tahun lalu, di mana kami berhasil mempertahankan capaian ketepatan waktu di atas 95 persen, kami optimistis kesiapan dan kelancaran layanan operasional haji dapat terus kami maksimalkan,” ujarnya.
Menurutnya, Garuda Indonesia sudah menyiapkan layanan cabin crew terbaik khusus untuk memenuhi harapan jemaah haji, seperti menyediakan tayangan bernuansa Islami.
Selain itu, Pahala melanjutkan, Garuda Indonesia juga menyediakan pilihan menu yang disesuaikan dengan selera daerah masing-masing jemaah sesuai hasil meal test di setiap embarkasi.