TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Tol Cinere-Serpong yang pembangunannya sempat terkendala selama 8 tahun diperkirakan akan dapat beroperasi pada 2019 mendatang.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan saat ini progres pembebasan lahan jalan tol sepanjang 10,14 kilometer itu telah mencapai 70 persen.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Serpong Cinere Ditargetkan Rampung 2019
"Progres fisik pembangunan jalan Tol Cinere-Serpong saat ini 15 persen. Ini kami kebut pembangunannya agar tahun depan bisa dioperasikan," ujarnya pada Selasa, 10 April 2018.
Dia tidak memungkiri ada kendala dalam hal pembebasan lahan, tetapi untuk konstruksi dia mengaku tidak mengalami kendala. "Proses pembebasan lahan sudah mulai lancar. Ditargetkan pembebasan rampung sepenuhnya pada akhir tahun ini," katanya.
Jalan Tol Cinere-Serpong dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya dengan pemilik saham saat ini yakni PT Jasa Marga Tbk. (55 persen), PT Waskita Toll Road (35 persen), PT Jakarta Propertindo (10 persen) dan PT Waskita Karya.
Baca juga: Warga Protes Proyek Tol Serpong-Cinere Mepet Situ Sasak
Proyek jalan tol tersebut mulai digagas sekitar tahun 2006 dengan pembebasan lahan ditargetkan rampung pada 2008, tetapi hingga saat ini masih belum tuntas.
Kemudian, setelah mangkrak selama kurang lebih delapan tahun, jalan tol tersebut mulai dibangun kembali pada September 2017, setelah PT Jasa Marga Tbk. bersama dengan PT Waskita Toll Road, dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengambil alih saham milik pemegang konsesi sebelumnya.
Semula, investor jalan tol yang menguasai saham PT Cinere Serpong Jaya adalah PT Thiess Contractor Indonesia sebesar 80 persen dan PT Waskita Toll Road dengan penguasaan saham 20 persen, namun akhirnya diganti.
Bersama dengan investor atau pemegang saham barunya, PT Cinere Serpong Jaya selaku pengelola jalan Tol Cinere-Serpong langsung memacu proses pembebasan lahan.