TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkap fenomena tentang berbagai komoditas pangan yang selama ini berwisata alias berputar-putar ke berbagai daerah dulu sebelum sampai tangan konsumen. Dia mencontohkan komoditas pangan yang hobi berwisata itu adalah beras dan bawang merah.
"Bawang merah itu dari produksinya di Brebes, Jawa Tengah, pergi dulu ke Pasar Kramat Jati, Jakarta, lalu dibawa balik lagi ke Pasar Jatibarang, Brebes, lalu pindah lagi ke Indramayu, Jawa Barat, yang jaraknya berdekatan," ujar Enggartiasto saat menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Hari Besar Keagamaan Nasional menjelang puasa dan Lebaran 2018 di Gedong Pracimartono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat, 6 April 2018.
Baca juga: Menteri Perdagangan Minta Pemda Aktif Lapor Stok Pangan Ramadan
Fenomena komoditas bahan pangan yang berputar-putar ke banyak titik distribusi ini membuat harga komoditas itu akhirnya berbeda jauh saat dilepas dari produsen awal.
"Padahal barang yang berkeliling lama itu barang yang sama," ujar Enggartiasto.
Begitu halnya dengan komoditas beras. Pantauan Kementerian Perdagangan pada Januari-Februari 2018, beras dari Sulawesi Selatan masuk ke Surabaya, Jawa Timur, untuk mengisi pasokan di beberapa kabupaten/kota. Namun beras yang di Jawa Timur itu, pada saat yang sama, justru bepergian ke daerah lain meski sebenarnya daerah yang menjadi tujuan beras asal Jawa Timur itu bisa di-cover dari stok beras Sulawesi Selatan.
Enggartiasto cukup kaget ketika pihaknya memantau pasokan beras di Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Sebab, Cirebon, yang notabene dekat dengan lumbung beras Jawa Barat, yakni Indramayu, malah mendapat pasokan beras dari daerah timurnya yang jauh, seperti Demak, Jawa Tengah, yang masuknya lewat Karawang, Jawa Barat.
"Crossing komoditas seperti ini yang membuat tak efisien dan harga lebih tinggi saat sampai di masyarakat," katanya.
Menteri Perdagangan pun meminta pemerintah daerah ikut mengawasi praktik wisata komoditas ini sehingga bisa segera diambil langkah bersama agar tak menyusahkan masyarakat.