TEMPO.CO, Jakarta - Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mengalami kehilangan saldo di rekeningnya, tidak hanya ada di Kediri, Jawa Timur. Hal tersebut juga dialami oleh nasabah BRI di Jakarta. Dua orang nasabah BRI itu mengalami pendebetan di rekeningnya sebanyak tiga kali, padahal menurut pengakuan kepada Tempo, mereka tidak melakukan transaksi perbankan saat itu.
Yuni Rismelia Buntang, salah satu nasabah BRI cabang Departemen Kehutanan, Jakarta, menuturkan kepada Tempo, kronologi saldo dari rekening tabungan BRI-nya yang berkurang. Pada Sabtu, 17 Februari 2018, pukul 19.00, dia mendapatkan SMS notifikasi transaksi sebanyak tiga kali dari BRI. Padahal, menurut Yuni, ia tidak melakukan transaksi apa pun saat itu. “Enggak sampe satu menit langsung ludes Rp 5,2 juta,” kata dia, Selasa, 13 Maret 2018.
Simak: Dana Hilang Mendadak, Puluhan Nasabah BRI Blokir
Setelah mengalami hal tersebut, Yuni langsung menghubungi call center BRI dan diberikan nomor pengaduan. Namun, hingga saat ini dia belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dari BRI atas kehilangan saldo di rekeningnya. “Saya telepon ke call center pun, jawabannya masih dalam investigasi,” ujar Yuni.
Hal serupa juga dialami oleh Gladys Dayanti, nasabah BRI cabang Departemen Kehutanan, Jakarta, ini juga mengaku kehilangan saldo di rekeningnya. Uang dalam rekening tersebut juga terdebet sebanyak tiga kali pada Sabtu, 17 Februari 2018. Gladys mengaku saldo di rekeningnya hilang Rp 1,7 juta.
Baca juga: Dana Nasabah Hilang Mendadak, Ini Kata BRI
Gladys mengaku, dia pun melaporkan hal tersebut ke customer service BRI, tapi belum mendapatkan jawaban yang memuaskan atas hilangnya nominal di rekeningnya. Menurut dia, BRI masih memintanya untuk menunggu. “Selalu saja jawabannya seperti itu, belum ada kejelasan, ditunggu saja katanya,” tutur dia.
Atas kejadian itu, Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto ketika dihubungi Tempo, mengatakan akan mengganti seluruh kerugian nasabah jika terbukti kehilangan saldo tersebut akibat skimming. “BRI akan bertanggung jawab penuh terhadap kerugian nasabah, apabila hasil investigasi menunjukkan terbukti skimming,” ujar dia.
Bambang mengatakan BRI sudah mengambil tindakan preventif dalam teknologi dan kebijakan untuk mengamankan uang nasabah. Dia juga mengimbau, agar para nasabah mengganti pin secara berkala, sehingga rekeningnya tidak mudah untuk diretas.