TEMPO.CO, BOJONEGORO - Wakil Kepala Bulog Sub-Divre III Bojonegoro Edy Kusuma, stok beras yang tersedia di gudang ada 6.935 ton. Jumlah beras seperti itu, bisa mencukupi kebutuhan dua bulan ke depan. “Penyerapan masih rendah,” ujarnya pada Tempo lewat telepon Selasa 20 Februari 2018. Dia menambahkan, sebelum stok beras habis selama dua bulan mendatang, harga beras di tingkat petani turun.
Di lapangan, sekarang ini harga beras masih di atas Rp 9000 perkilogramnya. Sementara pihak mitra Bulog, biasanya bisa menjual beras dengan harga sekitar Rp 8200 perkilogramnya. Sedangkan harga beras sesuai Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2015, sebesar Rp 7300 perkilogramnya.
Simak: Impor Beras, Bulog Cuma Dapat 346 Ribu Ton
Menurut Edy Kusuma, sampai sekarang ini, pihak Bulog, masih menunggu terbitnya Inpres tahun 018 untuk pembelian beras dan gabah. Artinya, jika terbit Inpres yang baru dan menyesuaikan kenaikan harga beras dan gabah.”Kita, menunggu Inpres 2018 terbit,” tandasnya. Selain itu, sekarang ini, Bulog sudah tidak mengelola beras untuk bantuan sosial dan beras miskin.
Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak menjawab pertanyaan soal beras impor. Menteri asal Sulawesi Selatan ini justru lebih bangga menyatakan bahwa hari-hari ini sudah ada panen raya. ”Kita hari ini panen raya. Soal beras impor, bukan domain saya,” ujarnya saat mengikuti panen raya di Desa Gedong Arum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Senin, 22 Januari 2018.
Baca Juga:
Amran mencontohkan, dalam panen raya di Desa Gedong Arum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, ada sekitar 1830 hektare. Dalam minggu-minggu ke depan akan disusul lagi dengan luas tanaman padi 5.000 hektare, yang bisa dipanen di seluruh Bojonegoro. Karena itu, memasuki Februari, yang hanya tinggal beberapa hari, akan ada puncak panen raya.
Sedangkan untuk tingkat nasional, Amran melanjutkan, dalam 1 bulan 1 minggu ke depan, bakal ada panen dengan produksi dua juta hektare. Lalu menyusul pada Februari ada panen dengan luas lahan 1,7 juta hektare. Total yang bisa dihasilkan nantinya 5-6 juta ton beras.