TEMPO.CO, Jakarta - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan untuk sementara ini hanya dapat mengimpor 346 ribu ton beras dari target 500 ribu ton.
"Sekarang ini disuruh impor maksimum 500 ribu (ton beras), sementara dapatnya 346 ribu ton beras," kata Direktur Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti di Jakarta, Senin, 22 Januari 2018.
Baca Juga:
Namun sayangnya Djarot tidak menjelaskan alasan mengapa target impor beras tersebut tidak tercapai.
Baca juga: Bulog Pastikan Impor Beras Tak Lebih Dari 500 Ribu Ton
Seperti yang diketahui bersama, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan impor beras setelah pihaknya tidak mendapatkan data tentang stok beras dari Kementerian Pertanian.
Keputusan impor pun diambil setelah sebelumnya mengesahkan Peraturan Menteri perdagangan Nomor 1 Tahun 2018 terlebih dahulu.
Akan tetapi, setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar tentang keputusan impor tersebut, impor melalui Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dibatalkan dan digantikan kembali dengan Bulog.