TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kecepatan Kereta Bandara Soekarno-Hatta untuk sementara dikurangi setelah insiden tanah longsor di terowongan Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita minta kecepatan diturunkan," kata Menhub Budi Karya seusai Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca Juga:
Menhub menjelaskan, konstruksi kereta bandara secara struktur sudah memenuhi syarat operasi. "Untuk konstruksi kereta tidak ada hal yang kurang, jadi secara struktur sudah memenuhi syarat seyogyanya untuk bisa digunakan," katanya.
Baca juga: Kereta Bandara Soetta Berhenti Beroperasi Hingga Jalur Aman
Kereta Bandara Soekarno-Hatta, menurutnya, seharusnya sudah bisa dioperasikan kembali kalau ada jaminan keamanan dari kontraktor.
"Oleh karenanya, minta jaminan dari kontraktor pelaksana untuk melakukan satu tata cara yang baik agar tidak mungkin terjadi sesuatu," katanya.
Terowongan Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta memang belum bisa digunakan akibat tanah longsor yang menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Senin, 5 Februari 2018.
"Struktur kereta bandara itu tunggal, yang dinding itu underpass, makanya kami minta kecepatan itu diturunkan," katanya.
Baca juga: PT KAI dan Waskita Lakukan Uji dan Evaluasi Jalur Kereta Bandara
Menhub mengatakan kalau kepolisian mengizinkan, Kereta Bandara Soekarno-Hatta seharusnya sudah bisa digunakan pada Kamis esok, 8 Februari 2018. "Kalau hari ini diizinkan dari Kepolisian, mestinya besok sudah bisa," katanya.
Saat ini, kementerian sedang berkoordinasi dengan Komite Keselamatan Konstruksi untuk menyelidiki konstruksi Jalur Kereta Bandara dan terowongan yang longsor.
"Saya dengan Kementerian PU sudah berjanji akan membawa ini ke Komite Keselamatan Konstruksi dan KNKT," katanya.
ANTARA