TEMPO.CO, New York -Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS yang lebih kuat membuat komoditas-komoditas yang dihargakan dalam dolar AS kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Dolar AS melonjak terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat lalu, 2 Februari 2018, karena para investor terus mencerna laporan ketenagakerjaan non pertanian negara tersebut yang keluar lebih baik dari perkiraan.
Baca: Kenaikan Harga Minyak Dunia Dongkrak Laba Bersih Pertamina EP
Total lapangan pekerjaan non pertanian AS meningkat sebesar 200.000 pada Januari, mengalahkan konsensus pasar 175.000, dan tingkat pengangguran tidak berubah sebesar 4,1 persen, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat, 2 Februari 2018.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,43 persen menjadi 89,575 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 1,3 dolar AS menjadi menetap di 64,15 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman April kehilangan 0,96 dolar AS, menjadi ditutup pada 67,62 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.