TEMPO.CO, Jakarta – Pada penutupan perdagangan bursa saham Senin, 29 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat sebesar 20 poin atau 0,30 persen. Tercatat IHSG mampu mencapai level 6680,619. Kendati begitu, kenaikan tersebut masih berada di bawah kenaikan sebelumnya yang mampu naik 45,29 poin atau 0,69 persen.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan bahwa sebelumnya pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG tercatat justru melemah. Pelemahan tersebut diakibatkan oleh imbas dari pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS. Tak hanya sampai di situ, dual hal tersebut ternyata juga mampu memberikan sentimen negatif bagi pasar obligasi dalam negeri.
“Di sisi yang lain, adanya aksi ambil untung kembali menerpa IHSG sehingga sempat berada di zona merah,” ujar Reza kepada Tempo, Senin, 29 Januari 2018.
Simak: Saham Aneka Industri Dorong Penguatan IHSG
Namun pada akhir perdagangan, IHSG tercatat mampu menguat dan berbalik arah melaju di zona hijaunya. Penguatan tersebut ditopang oleh penguatan saham-saham pada sektor komoditas tambang, perkebunan serta properti.
“Komentar positif dari Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo yang mengatakan kondisi perekonomian Indonesia terus membaik juga turut menstimulus penguatan IHSG diakhir sesi perdangangan,” kata Reza.
Pada penutupan perdagangan 29 Januari 2018 bursa efek mencatat ada 12.574 miliar saham yang diperjuabelikan hari ini dengan nilai transaksi Rp 10.988 triliun dalam 430,531 frekuensi transaksi. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebanyak 7448,603 triliun pada perdagangan hari ini.