TEMPO.CO, Palu - Kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah ditengarai karena belum masuk masa panen dan diduga ada tindakan spekulasi dari pedagang. "Biasanya dalam kondisi seperti sekarang, saat petani belum panen, harga beras di pasaran cenderung naik," kata Ketua Bidang Perdagangan Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sulawesi Tengah Achrul Udaya, di Palu, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca: Menteri Darmin Tak Mau Ada Perdebatan Lagi Soal Impor Beras
Baca Juga:
Dalam sepekan terakhir, beras medium mengalami kenaikan dari Rp 9.500 per kilogram (kg) menjadi Rp 10 ribu per kg. Sedangkan beras premium dari Rp 11 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg.
Achrul mengatakan kenaikan itu bahkan terjadi sejak awal Januari.
Dia mengatakan, meski harga beras naik, setelah musim panen tiba, harga akan kembali bergerak turun.
"Itu sudah biasa terjadi ketika memasuki masa paceklik seperti sekarang ini," katanya.
Menurut dia, yang perlu dilakukan pemerintah adalah menjaga ketahanan stok. Sebab, jika persediaan beras di pasaran semakin menipis, dapat memicu kenaikan harga.
Achrul menyarankan pemerintah bersama Satgas Pangan sidak ke gudang-gudang beras milik swasta dan Perum Bulog guna menghindari terjadinya tindakan penimbunan.
Dalam kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinan adanya tindakan tak terpuji dilakukan para pelaku pasar yang hanya mencari keuntungan sepihak.
Peran Satgas Pangan, kata dia, sangat diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan stok beras di gudang.
Adapun Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulawesi Tengah Bahar Haruna membenarkan harga beras di tingkat pengecer mengalami kenaikan.
"Tapi kenaikan harga beras masih dibawa harga eceran tertinggi (HET) pemerintah," katanya.
HET beras ditetapkan pemerintah untuk jenis beras medium Rp 9.450 per kg dan premium Rp 12.800 per kg. Harga beras tertinggi di pasaran saat ini berkisar Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu kg.
Bulog Sulawesi Tengah, menurut Bahar, sejak terjadi kenaikan harga beras, langsung melakukan operasi pasar dengan menjual beras medium dan premium guna menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok tersebut.