TEMPO.CO, Davos - Perusahaan asuransi lokal WanaArtha Life merencanakan investasi pada pengembangan energi terbarukan dan infrastruktur transportasi yang fokus dalam pemberian pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan untuk ekonomi Indonesia, melalui model Kemitraan Pemerintah-Swasta (Public Private Partnership)
Presiden Komisaris WanaArtha Life, Evelina Petruschka mengatakan investasi ini untuk membantu memenuhi kebutuhan infastruktur vital di Indonesia. "Kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat luas dan kompleks," kata Evelina dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca Juga:
Baca: Begini Kisah Sukses Negara Lain Memanfaatkan Dana Pensiunnya
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 2017, Meeting Asia’s Infrastructure Needs, Asian Development Bank (ADB) memprediksikan bahwa Indonesia akan memerlukan dana investasi infrastruktur sebesar US$1,2 triliun pada tahun 2030. Upaya menjembatani kesenjangan investasi ini menjadi tantangan utama, namun menurut Evelina Pietruschka, hal itu juga menawarkan peluang yang cukup besar bagi industri asuransi.
Menurut Evelina, pemerintah telah membuat kemajuan yang mengagumkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun untuk mencapai tujuan yang lebih luas bagi bangsa ini akan dibutuhkan adanya kemitraan antara institusi publik dan swasta.
"Wawasan investasi jangka panjang dan volatilitas yang relatif rendah menunjukkan proyek infrastruktur menawarkan peluang yang menarik bagi industri asuransi," ujar dia.
Investasi WanaArtha Life tersebut akan difokuskan pada sektor pengembangan energi dan transportasi. Berbagai sasaran yang hendak dicapai Indonesia sesuai dengan Perjanjian Perubahan Iklim Paris diarahkan untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada 2030.
Target pemerintah untuk mencapai jumlah energi terbarukan sebesar 23 persen dari bauran energi pada tahun 2025 merupakan hal penting untuk meraih keberhasilan. Sementara sasaran selanjutnya adalah penggunaan energi terbarukan sebesar 31 persen dari bauran pada 2050.
Evelina menuturkan, Indonesia mendapat manfaat dari potensi tenaga surya, angin dan gelombang laut yang melimpah, serta adanya cadangan panas bumi dan tenaga hidro paling besar di dunia. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), bila Indonesia mampu mewujudkan potensi ini dan memberdayakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, sektor ini dapat menghasilkan keuntungan ekonomi bersih lebih dari USD53 miliar per tahun untuk negara, yang jumlahnya diperkirakan di sebesar 1,7 persen dari PDB Indonesia pada tahun 2030.
"Investasi pada energi terbarukan dan infrastruktur transportasi menjadi peluang besar untuk mendukung perjalanan bangsa menuju energi yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia," kata dia.