TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Kamis, 18 Januari 2018 masih diwarnai aksi beli oleh investor asing. Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan bertahannya aksi beli oleh investor asing tersebut juga disebabkan adanya perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang meningkat seiring adanya Pilkada.
"Adanya penilaian sektor perdagangan yang mampu mencatatkan surplus dalam tiga tahun berturut-turut juga diprediksi memberi imbas positif pada laju IHSG," kata Reza seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 18 Januari 2018.
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan melemah seiring adanya aksi ambil untung pada bursa perdagangan Rabu, 17 Januari 2018 ternyata justru mampu bertahan di zona hijau. Pada penutupan pasar Rabu, 17 Januari 2018 IHSG tercatat mengalami kenaikan sebesar 14,83 poin atau 0,23 persen. Namun, kenaikan tersebut berada di bawah kenaikan sebelumnya yang naik 47,50 poin atau 0,74 persen.
Diperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 6425-6435 dan level resisten 6458-6470. Pergerakan IHSG diprediksi dapat melampaui target resisten 6443-6445. "Pergerakan tersebut adalah sinyal positif di tengah pelemahan Rupiah dan bursa saham Asia," ujar Reza.
Menurut Reza, bertahannya laju IHSG di zona positif, merupakan gambaran terjadinya aksi beli seiring dengan adanya sentimen positif dari dalam negeri. Dalam hal ini, terutama terkait rilis data-data ekonomi maupun mulai adanya rilis kinerja dari emiten yang diperkirakan akan lebih baik dari sebelumnya. Adanya rilis Rapat Dewan Gubernur-BI yang diperkirakan akan tetap bertahan di level saat ini juga diharapkan dapat membantu IHSG berada di zona hijaunya.
Adapun pada perdagangan kemarin investor asing mampu mencatatkan nett-buy Rp 112,47 miliar. Angka tersebut turun tipis dibandingkan perdagangan pada hari sebelumnya yang mencatatkan nett-buy Rp 116,96 miliar.