TEMPO.CO, Jakarta -Ibarat bank, Garda Pangan punya nasabah. Mereka adalah lima katering, satu restoran, dan satu penjual roti di Surabaya, Jawa Timur. Para “nasabah” ini menyetor nasi, lauk-pauk, hingga roti yang tersisa saban malam Minggu.
Garda Pangan adalah komunitas dan startup food bank yang diinisiasi Dedhy Bharoto Trunoyudho di Surabaya pada April 2017 lalu. Rintisan ini berawal dari keresahan Dedhy melihat banyaknya makanan yang terbuang di Kota Pahlawan itu. Kebanyakan berasal dari restoran dan hotel. Hal ini ironis lantaran masih banyak warga yang kelaparan.
Baca: Startup Pilihan Tempo: Jahitin, Bisnis Fashion Berbasis Sosial
"Dengan gerakan food bank, akan banyak sekali potensi makanan dari industri hospitality yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kerawanan pangan, sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan,” kata dia.
Dedhy dan koleganya mengumpulkan makanan sisa di sebuah gudang. Para relawan di komunitas ini kemudian mengecek kualitasnya. Makanan yang masih bagus dikemas ulang dan dibagikan ke panti asuhan ataupun warga lain yang membutuhkan. Yang tidak layak konsumsi dijadikan kompos dan biogas.
Kini, Garda Pangan memantau ketersediaan pasokan melalui aplikasi berbasis website secara real time. Sistem serupa dipakai untuk menaksir pasokan dan kebutuhan. Sejauh ini, kata Dedhy, mereka sudah mengumpulkan 3.429 paket makanan sisa ke 3.103 penerima dan mengolah 857 kilogram makanan basi menjadi biogas.
“Mulai Oktober hingga saat ini, kami berhasil mendonasikan 5.139 porsi makanan kepada 4.589 penerima manfaat di Surabaya. Atau setara dengan 771 kilogram potensi sampah. Itu hanya dari tiga mitra kerja, restoran, dan bakery,” ujarnya.
Karena upayanya itu, Garda Pangan terpilih sebagai satu di antara 20 startup terbaik dalam ASEAN Young Sociopreneur Program. Namun Dedhy dan koleganya merasa hal itu tak cukup, karena mereka bermimpi bisa menjangkau seluruh Indonesia.
Tempo Media Group menyerahkan penghargaan “ Startup Pilihan Koran Tempo 2017” di Gedung Siola, Genteng, Surabaya, Senin, 18 Desember 2017. Penghargaan ini diterima oleh 16 usaha rintisan atau start-up yang memenuhi beberapa kriteria, dari aspek bisnis hingga dampak sosial.
ROBBY IRFANY| FERY FIRMANSYAH