Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Konversi Utang Bahana Menjadi Ekuitas

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan mengubah utang Rekening Dana Investasi (RDI) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) menjadi penyertaan modal negara.Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil mengatakan solusi itu akan segera diajukan kepada Bahana. "Kemungkinan besar ini untuk seluruh utang RDI di Bahana," kata Sofyan kepada Tempo di kantornya, Jakarta, kemarin.BPUI mendapat kucuran utang RDI pada 16 Desember 1997 senilai Rp 250 miliar. Pinjaman itu seharusnya dibayar pada masa jatuh tempo pada 2000. Tapi Bahana gagal memenuhi kewajibannya.Hingga 26 Desember 2006, utang RDI Bahana kepada pemerintah membengkak menjadi Rp 1,2 triliun. Jumlah ini merupakan akumulasi dari denda dan bunga pinjaman. Bahana berulang kali meminta restrukturisasi utangnya kepada pemerintah.Namun, upaya itu selalu gagal. Restrukturisasi yang diminta termasuk set off kewajiban pinjaman RDI dengan uang pengganti yang seharusnya dibayar Sudjiono Timan sebesar Rp 369,4 miliar dan US$ 98 juta.Sofyan mengatakan Bahana memiliki kemampuan dan potensi yang besar untuk mengembangkan bisnis bank investasi. Dengan penyertaan modal ini, ujar dia, perusahaan bisa mengembangkan bisnisnya.Bahana, kata dia, juga tidak lagi terbebani cicilan utang pada masa lalu. "Jadi penyelesaiannya ya dengan menjadi equity," kata Sofyan.Sebelumnya, anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Rizal Djalil, mengusulkan utang RDI Bahana dikonversi menjadi saham. Pilihan itu, tutur dia, lebih adil bagi Bahana dan tidak merugikan pemerintah (Koran Tempo, 17 Juli).Pada 1997, kata Rizal, pemerintah menugasi Bahana dan Danareksa menstabilkan pasar modal. Kedua perusahaan itu memperoleh kucuran RDI. Tapi, dalam perjalanannya, kedua perusahaan mengalami kesulitan membayar utang.Pemerintah telah mengkonversi utang RDI Danareksa menjadi saham. Perlakuan ini juga bisa diterapkan kepada Bahana. Setelah keuangan perusahaan pulih, pemerintah bisa menjual sahamnya di Bahana. Dia juga mengusulkan Danareksa dan Bahana digabungkan karena karakter kedua perusahaan ini sama.Menurut Sofyan, pemerintah akan membahas lebih lanjut tentang rencana merger antara Bahana Securities dan Danareksa Sekuritas.Bahana sudah meminta pemerintah mengkonversi utang RDI menjadi penyertaan modal negara. "Kami mengajukan semua dikonversi jadi saham pemerintah di Bahana," kata Direktur Utama BPUI Boyke Mukijat kepada Tempo.Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan Herry Purnomo juga mengakui Bahana memang meminta pemerintah mengkonversi piutang RDI menjadi saham pemerintah. Pemerintah, kata Herry, telah menghitung untung-rugi konversi itu. l BUDIRIZA | AGUS SUPRIYANTO
Iklan

DRI


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat: Ekonomi Indonesia Merangkak Naik Triwulan IV

26 Agustus 2015

Tempo/Tommy Satria
Pengamat: Ekonomi Indonesia Merangkak Naik Triwulan IV

Meski rupiah terus tertekan, kondisi ekonomi nasional dinyatakan lebih baik dibanding negara tetangga.


Analis: Kenaikan BBM Berdampak Hingga Akhir 2015  

8 November 2014

Tempo/Tommy Satria
Analis: Kenaikan BBM Berdampak Hingga Akhir 2015  

Idealnya, kenaikan harga BBM cuma Rp2.000 per liter.


Ukraina Bergolak, Rupiah Bakal Terus Bergejolak  

5 Maret 2014

Seorang pria mengangkat bendera militer era Soviet saat mengikuti aksi pro-Rusia di Simferopol, Crimea, Ukraina (28/2). REUTERS/David Mdzinarishvili
Ukraina Bergolak, Rupiah Bakal Terus Bergejolak  

Krisis Ukraina memicu gejolak ekonomi global.


Pemerintah Pegang Kunci Redam Pelemahan Rupiah

22 Agustus 2013

Tempo/Tommy Satria
Pemerintah Pegang Kunci Redam Pelemahan Rupiah

Pemerintah harus meyakinkan pasar bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa terkejar.


Ekonom Danareksa: Pembatasan Premium Sebaiknya Selepas April

8 Maret 2011

TEMPO/Dasril Roszandi
Ekonom Danareksa: Pembatasan Premium Sebaiknya Selepas April

Upaya tersebut untuk meringankan beban masyarakat pasca panen raya yang mencapai puncaknya pada Maret hingga April ini.


Pengunduran Diri Lin Che Wei Dibahas Ulang

6 Juli 2007

Pengunduran Diri Lin Che Wei Dibahas Ulang

Pemerintah akan membahas kembali pengunduran diri Direktur Utama Danareksa, Lin Che Wei. Sumber Tempo di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membisikkan, seorang pejabat di pemerintahan yang berpengaruh, menginginkan Che Wei tetap dipertahankan. "Bisa jadi ada kemungkinan tersebut (dipertahankan)," katanya.


Marak Skandal Politik, Kepercayaan Terhadap Pemerintah Jatuh

1 April 2007

Marak Skandal Politik, Kepercayaan Terhadap Pemerintah Jatuh

Survei Maret yang dilakukan Danareksa Research Institute (DRI) menunjukkan, Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) kembali turun. IKKP melemah 1,7 persen menjadi 116,7 pada Maret 2007.


Danareksa Akan Terbitkan Obligasi

14 Maret 2007

Danareksa Akan Terbitkan Obligasi

PT Danareksa (Persero) merencanakan penerbitan obligasi pada semester kedua tahun ini. Aksi perusahaan ini, menurut Direktur Danareksa Harry Wiguna, merupakan upaya refinancing untuk melunasi utang obligasi yang akan jatuh tempo pada 2008, senilai Rp 400 miliar.


Kepercayaan Konsumen Terganggu Harga Beras dan Banjir

1 Maret 2007

Kepercayaan Konsumen Terganggu Harga Beras dan Banjir

Indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang naik tipis pada Januari, kembali melemah di Februari. IKK turun 2,4 perseb menjadi 82,7. Hasil riset Danareksa Research Institute (DRI) ini juga menunjukkan, kedua komponen IKK yakni indeks situasi sekarang (ISS) dan indeks ekspektasi (IE) mengalami penurunan. ISS menjadi 64,0 setelah turun 4,2 persen sedangka IE turun dari 100,4 menjadi 98,8.