TEMPO.CO, Denpasar - Sedikitnya ada sebanyak empat maskapai penerbangan internasional membatalkan jadwal penerbangannya dari dan menuju Bali karena letusan Gunung Agung. Pembatalan tersebut dilakukan meskipun sebelumnya pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyebutkan operasional bandara setempat masih normal.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menyatakan, pembatalan penerbangan itu merupakan kebijakan tiap maskapai. "Yang pasti diawali dengan evaluasi pendahuluan dan risiko penerbangan dari dan ke Bali," katanya di Denpasar, Sabtu, 25 November 2017.
Pernyataan Arie menanggapi laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebutkan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian sekitar 1.500 meter di atas puncak kawah. Kepala PVMBG Kasbani sebelumnya menyebutkan reupsi tersebut mengandung material abu. PVMBG merekam erupsi tersebut pada hari Sabtu sekitar pukul 17.30 WITA.
Baca: Sembilan Bandara Disiapkan untuk Antisipasi Letusan Gunung Agung
Arie menyebutkan keempat maskapai internasional itu terdiri dari tiga maskapai berbendera Australia yaitu Virgin Airlines, Jetstar Airways, Qantas Airways serta satu maskapai dari Belanda yakni KLM. Total penerbangan dari keempat maskapai internasional itu ke dan dari Bali mencapai 16 jadwal penerbangan.
Tercatat ada 12 jadwal penerbangan yang keberangkatannya dibatalkan dari Bali yakni Jetstar tujuan Sydney, Adelaide, Melbourne dan maskapai Virgin Airlines dari Bali tujuan Brisbane dan dua jadwal tujuan Sydney. Serta ada juga maskapai KLM yang membatalkan penerbangan ke Amsterdam.
Selain itu penerbangan menuju Bali juga dibatalkan maskapai penerbangan Virgin Airlines dari Port Hedland, KLM dari Singapura, Jetstar dari Perth dan Townsville Queensland dan Singapura. Maskapai penerbangan Qantas juga mengalihkan jadwalnya menuju Bali dari Sydney ke Darwin dan dua penerbangan Jetstar dialihkan ke Melbourne dan Adelaide.
Satu penerbangan Jetstar juga ada yang kembali ke Melbourne dan tidak jadi menuju Bali. "Untuk Jetstar, informasi (pembatalan) yang kami terima memang alasan utama adalah peningkatan aktivitas Gunung Agung," kata Arie.
Lebih jauh Arie menjelaskan hingga saat ini belum ada pengalihan penerbangan ke bandara terdekat di Bali. Sedangkan untuk maskapai penerbangan nasional untuk rute domestik, Arie menjelaskan aktivitas masih berlangsung normal.
Berdasarkan laporan dari pilot, kata Arie, juga tidak menemui adanya abu vulkanik setelah melalui pengamatan secara visual. "Bandara Ngurah Rai masih normal berikut ruang udaranya," ucapnya.
ANTARA