TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak meyakini bisnis telekomunikasi merupakan industri yang paling menjanjikan di antara bisnis lainnya. Menurut dia, keseksian bisnis komunikasi membuat industri ini bebas dari segala macam gangguan luar.
"Krisis tahun 1998 dan tahun politik , itu banyak bisnis yang mati. Tapi cuma bisnis komunikasi yang tetap berjalan baik," ujarnya saat jumpa wartawan di Plaza UOB, Jakarta Pusat, Jumat 3 November 2017.
Daya tahan bisnis komunikasi ini, kata dia, disebabkan kebutuhan manusia akan komunikasi tidak mengenal kondisi. Terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini, membuat alat komunikasi, seperti telepon pintar, menggantikan banyak fungsi benda.
"Di masa depan saya yakin, data pribadi seperti KTP, paspor, dan sejenisnya, akan ada di dalam telepon genggam," ujarnya optimistis.
Baca:KPPU Klaim Tarif Batas Bawah Data Telekomunikasi Tak Perlu Lagi
Moratelindo yang bergerak di sektor bisnis komunikasi, menurut Galumbang, sudah berada di jalur bisnis yang tidak akan mati. Atas dasar inilah, ia yakin obligasi bernilai Rp 1 triliun yang akan diterbitkan Moratelindo tidak akan sepi peminat.
Sebelumnya, Galumbang menjelaskan obligasi tersebut mendapatkan peringkat Single A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Hal ini, menurut ia, disebabkan Moratelindo memiliki rekam jejak baik dan proyeksi arus kas yang kuat.
Rencananya penawaran obligasi akan dibagi menjadi dua seri, yakni seri A dengan tingkat bunga tetap 10 - 10,5 persen per tahun dengan jangka waktu tiga tahun dan seri B dengan tingkat bunga 9,5 - 10 persen per tahun dengan jangka waktu lima tahun.
Masing-masing bunga obligasi tersebut akan dibayarkan triwulan 30/360, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi 1 Moratelindo Tahun 2017, kata Galumbang, akan digunakan untuk kebutuhan investasi sebanyak 90 persen dan sisanya 10 persen digunakan sebagai modal kerja.
"Dananya akan kami gunakan untuk pengembangan infrastruktur, seperti kabel optik dan kabel bawah laut," ujarnya.
Adapun tanggal pasti penawaran obligasi akan dilakukan, kata Galumbang, setelah Otoritas Jasa Keuangan memberikan pernyataan efektifnya pada tanggal 27 November 2017. Lalu akan dilanjutkan dengan penawaran umum pada tanggal 29 dan 30 November 2017.
Setelah itu, Moratelindo juga berencana untuk melantai di pasar Bursa Efek Indonesia pada 7 Desember 2017 setelah distribusi secara elektronik selesai pada 6 Desember 2017.