TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-11 Boediono mengatakan pemuda berperan penting menyelesaikan masalah ketersediaan pangan di Indonesia. Pemuda yang mampu mengelola pangan harus berkualitas tinggi. "Pemuda harus sadar bahwa mereka akan menerima estafet bangsa dan harus mencoba meningkatkan kualitas mereka sendiri," katanya dalam Forum for Youth Indonesians di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Ahad, 22 Oktober 2017.
Boediono berharap pemerintah semakin banyak berinvestasi kepada kualitas manusia, dan lebih berfokus lagi kepada generasi muda. Pasalnya mereka akan mengganti generasi sebelumnya. "Generasi yang baik adalah yang mampu menciptakan generasi yang lebih baik dari generasinya," kata dia.
Indonesia memiliki sumber daya alam berlimpah. Itu sebabnya ia mengatakan ketimpangan antara jumlah makanan dan manusia itu seharusnya tak perlu dikhawatirkan. "Asalkan, sumber daya itu dimanfaatkan dengan benar dan pas," kata dia di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Ahad, 22 Oktober.
Boediono mengatakan mengelola sumber pangan di Indonesia merupakan pekerjaan jangka panjang. Artinya, pekerjaan itu harus dimulai sekarang.
Peneliti internasional, The Economist Intelligence Unit & Barilla Center for Food and Nutrition, menyatakan populasi global diperkirakan akan mencapai 9 miliar penduduk pada 2050. Artinya, akan semakin banyak mulut yang harus diberi makan saat sumber pangan bertambah langka.
Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan saat ini masih terdapat cukup makanan bagi semua orang di planet. Namun nyatanya terdapat 800 juta orang kelaparan. Selain itu, luas dan kualitas lahan tanam menurun dengan wilayah perairan yang berkurang menjadi ancaman.
VINDRY FLORENTIN