TEMPO.CO, Jakarta - Keluhan pelanggan mengenai proses pengisian ulang saldo uang elektronik yang sulit mendapat tanggapan dari Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank penerbit uang elektronik terbanyak, E-money.
Group Head Transaction Banking Retail Sales PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Thomas Wahyudi, mengatakan gangguan dalam proses isi ulang saldo e-Money dipengaruhi banyak hal.
"Misalnya, jaringan pada EDC, kartu uang elektroniknya, dan pemilik kartu maupun petugas yang membantu kurang paham," ujarnya pada Senin, 16 Oktober 2016.
Baca: BNI Siapkan 300 Ribu Uang Elektronik Selama Masa Diskon
Thomas menyebutkan, perseroan terus mengedukasi tentang proses isi ulang saldo uang elektronik, baik kepada merchant maupun publik. Tahun ini pun bank pelat merah itu juga memperbanyak titik pengisian ulang agar semakin memudahkan konsumen.
"Kami juga menyediakan isi ulang e-Money dengan NFC sehingga memudahkan nasabah menambah saldo uang elektroniknya dengan mobile banking," ucap Thomas.
Saat ini, uang elektronik terbitan Bank Mandiri yang telah beredar mencapai lebih dari 10 juta keping. Jumlah uang elektronik diproyeksi terus bertambah seiring dengan area penggunaannya yang semakin meluas, termasuk di gerbang tol di seluruh Indonesia.