TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan PT Sarana Global Utama membangun perumahan Lion Residences untuk pegawai Lion Air dengan total investasi Rp 150 miliar.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan total rumah yang akan dibangun sebanyak 1.000 unit untuk menampung pegawai dari pusat pesawat Batam Aero Technic (BAT), yang saat ini berjumlah 1.020 orang.
"Seribu rumah, dikali Rp 150 juta, ya sekitar Rp 150 miliar," ucap Edward di acara groundbreaking Lion Residences, Kamis, 12 Oktober 2017.
Program rumah di Lion Residences ini terbagi atas beberapa jenis, yakni rumah bersubsidi dengan tipe 30 dan rumah non-subsidi tipe 38 dan 45. Adapun waktu handover rumah diharapkan bisa dilakukan dalam enam bulan lagi. Edward menjanjikan kawasan perumahan Lion Residences ini juga akan dilengkapi dengan banyak fasilitas terintegrasi.
Baca: Lion Air Group Bangun Perumahan di Batam
Saat ini Lion Air Group juga sudah memiliki sejumlah kawasan perumahan untuk karyawan, misalnya Lion City di Balaraja, Tangerang, Banten.
Direktur Consumer Bank BTN Handayani mengatakan pihaknya memang sedang fokus menyelenggarakan penyediaan KPR dan pinjaman tanpa agunan. Apalagi proyek ini sejalan dengan program satu juta rumah.
"Kami juga memberikan fasilitas KPR, baik berskema syariah maupun konvensional, dengan uang muka 1 persen margin atau bunga mulai 5 persen, jangka waktu pembiayaan hingga 20 tahun, dan angsuran fix selama jangka waktu pembiayaan," tutur Handayani.
Pada tahap awal pembangunan Lion Air Residences, akan dibangun 320 unit, terdiri atas 110 unit rumah subsidi dengan harga per unit Rp 130 juta dan 210 unit rumah non-subsidi dengan harga per unit Rp 200 juta. Adapun total luas lahan sekitar 3,7 hektare berlokasi di Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Batam.