TEMPO,CO. Depok - Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo menyatakan Transit oriented Development Pondok Cina atau TOD Depok, mempunyai nilai tambah selain terintegrasi transportasi masal. Hari ini, Senin, 2 Oktober 2017, pemerintah melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking TOD Depok.
"TOD Depok juga memiliki konektifitas dengan pusat pendidikan, bisnis, perbankan, pusat pemerintahan serta rumah sakit sebagai poros utama yang menghubungkan dengan pusat-pusat kegiatan utama di Depok," kata Bambang berdasarkan rilis yang diterima Tempo, Senin, 2 Oktober 2017.
Simak: Empat Tower Rusunami di Stasiun Pondok Cina Senilai Rp 1,45 Triliun
Adapun TOD Depok bersebelahan dengan Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, Rumah Sakit UI dan dekat dengan pusat perbelanjaan Margocity serta Depok Town Square.
Selain itu, TOD Depok juga terdapat fasiitas podium, gedung parkir, zona komersil yang terdiri dari kios, food and baverage, pasar modern dan tradisional retail yang menyatu dengan TOD Depok. "Tidak hanya kebutuhan hunian terpenuhi. Namun, juga menciptakan nilai tambah prekonomian baru pada wilayah tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
Proyek TOD Depok merupakan peresmian kedua setelah TOD Tanjung Barat. Perumnas dan PT KAI akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan strategis KAI untuk pengembangan yang terintegrasi dan inklusi berbasis TOD, terutama ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan.
"Selain untuk memberikan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi massal, kami juga mengusung terciptanya berkurangnya polusi di Jabodetabek," ujarnya menyebutkan kelebihan rusunami Pondok Cina itu.
IMAM HAMDI