TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia membutuhkan kapal riset maritim yang modern. Menurut dia kepemilikan kapal riset maritim adalah kebanggan bangsa.
"Lewat kapal riset yang modern suatu negara akan diakui oleh bangsa lain," kata dia dalam Deklarasi Pembentukan Konsorsium Riset Samudera, di Jakarta, Selasa, 26 September 2017.
Simak: Kapal Selam KRI Nagapasa Pesanan dari Korea Tiba di Surabaya
Bambang mengatakan jumlah kapal riset yang dimiliki Indonesia belum mencukupi. Dia mengatakan kapal yang adapun tidak semuanya dalam kondisi baik. "Bahkan sebagian kapal riset yang ada tidak layak melaut," kata dia.
Oleh sebab itu, Bambang mengatakan jika keuangan negara membaik pada waktu mendatang perlu dipikirkan penambahan jumlah kapal riset baru. Kapal riset yang representatif, kata dia, dapat mendukung kegiatan riset di seluruh Indonesia.
"Dengan kapal riset modern indonesia dapat berbangga ketika mendeklarasikan diri sebagai poros maritim dunia," kata dia.
Bambang mengatakan lembaganya mendukung sepenuhnya upaya untuk meningkatkan riset kelautan. Namun, dia juga menyadari bahwa kapal riset merupakan investasi yang mahal. Sehingga dalam pemanfaatannya harus lintas sektor.
"Kalau kita membeli kapal riset bisa dititipkan atau dikelola oleh satu instansi, tapi penggunaannya harus bersama-sama," kata dia.
Bambang juga mengatakan pemerintah perlu membuka peluang kerjasama dengan swasta dalam riset kemaritiman. Sehingga pengadaan kapal riset maritim nantinya tidak selalu bergantung sepenuhnya pada pemerintah. "Tapi juga bekerjasama dengan swasta yang punya inti bisnis di bidang riset kemaritiman," kata dia.
ROSSENO AJI NUGROHO