TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Research Departement Indosurya Securitas William Surya Wijaya memprediksi gerak Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi positif. "Investasi di Indonesia masih akan menjadi tujuan yang menarik bagi investor baik dalam maupun luar negeri," kata William Surya Wijaya, Ahad, 24 September 2017. Salah satu pemicu pergerakan positif IHSG adalah keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan pekan lalu.
Baca: Banjir Modal Asing, IHSG Menguat
Sebelumnya diberitakan Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point dari 4,5 persen menjadi 4,25 persen. Suku bunga deposit turun 25 basis point menjadi 3,50 persen. Sedangkan suku bunga fasilitas pinjaman turun 25 basis point menjadi 5 persen. Keputusan tersebut akan efektif pada hari ini.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Filianingsih Hendarta, mengatakan, penurunan suku bunga acuan akan diikuti penurunan suku bunga kredit. Fili berharap turunnya suku bunga acuan 7 Days Repo Rate dapat menjadi acuan perbankan menekan biaya riil penghimpunan dana (cost of fund). ”Kalau harga pokok dasarnya sudah rendah, cost of fund juga bisa lebih rendah,” kata dia di kantornya, akhir pekan lalu.
Menurut Fili, kemampuan bank menurunkan suku bunga kreditnya bergantung pada intermediasi perbankan. Bank yang efisien dalam mengelola harga dana, tenaga kerja, hingga cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) memiliki peluang lebih besar. ”Semoga bank-bank bisa segera menuntaskan konsolidasinya lebih efektif dan efisien dalam pembiayaan, sehingga suku bunga kredit bisa turun.”
Baca Juga:
Lebih jauh, menurut William, pergerakan positif IHSG hari ini juga terimbas oleh data perekonomian dan penurunan suku bunga Bank Indonesia yang dirilis sebelumnya. Sebelumnya suku bunga BI mengalami penurunan dari 4,5 persen ke 4,25 persen. "Tentunya dapat menjadi pendorong kenaikan IHSG serta mempercepat laju perekonomian khususnya di sektor rill," kata William.
William menjelaskan, sepanjang bulan ke sembilan hingga memasuki awal pekan di minggu terakhir bulan ini, IHSG masih terlihat kokoh. IHSG bertahan mencatat pertumbuhan yang cukup menarik dibandingkan dengan pembukaan IHSG di awal 2017. "Hal ini tentunya tidak lepas dari peran pemerintah dalam kesigapannya mengatur dan menghadapi berbagai gejolak perekonomian yang terjadi selama ini."
HENDARTYO HANGGI