Kenaikan Suku Bunga The Fed Masih Jadi Sentimen di Bursa Global

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 09:18 WIB

Sejumlah pengunjung menghadiri acara penutupan perdagangan IHSG bulan Januari di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 31 Januari 2017. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada, mengatakan sentimen potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed dalam rapat FOMC minggu depan dan imbas kenaikan laju dolar Amerika Serikat masih menyelimuti pergerakan bursa saham global, yakni di Asia, Eropa, dan Amerika.

"Kian dekatnya pertemuan FOMC memberikan persepsi akan adanya kepastian kenaikan suku bunga The Fed nantinya. Sehingga direspons cukup positif untuk mengurangi ketidakpastian," kata Reza dalam pesan tertulis, Kamis, 9 Maret 2017.

Adapun di Asia, di sisi lain, pelaku pasar juga masih mengkhawatirkan peningkatan geopolitik di semenanjung Asia. Indeks Nikkei Jepang melemah meski terdapat rilis revisi kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonominya. Meski demikian, kenaikan itu juga diimbangi dengan penurunan data current account dan coincident index.

Baca: Penerbangan ke Arab Tak Terbatas, Maskapai Bakal Tambah Frekuensi

Bursa Efek Australia, Australia Securities Exchange atau ASX, kembali melemah seiring aksi ambil untung atau profit taking setelah pelaku pasar mengesampingkan imbas dari tetapnya suku bunga RBA, yang diumumkan Reserve Bank of Australia.

Di sisi lain, Indeks Korea Stock Exchange atau KOSPI mampu berbalik menguat setelah pelaku pasar berharap adanya keputusan akan posisi Presiden Park yang sedang terkena kasus hukum. Adapun indeks saham Tiongkok cenderung mendatar seiring dengan respons atas rilis defisit neraca perdagangan, tapi HSI mampu bergerak positif.

Simak: Harga Emas Jatuh, Terpukul Data Tenaga Kerja AS

Di zona Eropa, pasca-melemah, laju bursa saham Eropa mampu berbalik positif. Indeks Pan-European Stoxx600 naik 0,08 persen dengan kenaikan pada saham-saham perbankan dan basic resources. Menurut Reza, semakin dekatnya pertemuan FOMC memberikan persepsi akan adanya kepastian kenaikan suku bunga The Fed. Sehingga hal tersebut direspons cukup positif oleh pasar untuk mengurangi ketidakpastian. Selain itu, rilis kenaikan industrial production Jerman dan Spanyol turut mengangkat indeks saham Eropa.

Di Amerika Serikat, pergerakan laju bursa saham Amerika masih dalam pelemahannya setelah pelaku pasar merespons negatif imbas terapresiasinya laju dolar Amerika dan membuat sejumlah harga komoditas mengalami pelemahan. "Saham Caterpillar dan Chevron mengalami pelemahan sehingga memberatkan indeks saham Amerika," tutur Reza.

Padahal, sebelumnya, pemerintah Amerika mengumumkan adanya kenaikan angkatan kerja di sektor private sebesar 298 ribu di atas estimasi 190 ribu. Namun, menurut Reza, data tersebut tampaknya belum cukup kuat mengangkat indeks saham Amerika.

DESTRIANITA

Berita terkait

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Indonesia Terjun, Suku Bunga Tinggi dan Mobil Listrik Biang Kerok

11 Januari 2024

Harga Minyak Mentah Indonesia Terjun, Suku Bunga Tinggi dan Mobil Listrik Biang Kerok

Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Desember 2023 terjun jadi USD75,51 per barel.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bos Bank Indonesia Blak-blakan Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan

30 November 2023

Bos Bank Indonesia Blak-blakan Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan akan mempertahankan suku bunga acuan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Naik Jadi 6 Persen, Cicilan KPR Kapan Ikutan Naik?

24 Oktober 2023

Suku Bunga Naik Jadi 6 Persen, Cicilan KPR Kapan Ikutan Naik?

Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen. Apakah ini akan berdampak ke cicilan KPR?

Baca Selengkapnya

Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia Picu Pelemahan IHSG, Khususnya Sektor Berikut

20 Oktober 2023

Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia Picu Pelemahan IHSG, Khususnya Sektor Berikut

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pagi masih melemah. Analis mengatakan pelemahan ini dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin menjadi 6 Persen

19 Oktober 2023

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin menjadi 6 Persen

Bank Indonesia alias BI menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate alias BI7DRR sebensar 25 basis poin menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen

21 September 2023

Ekonom Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI7DRR di level 5,75 persen. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Australia Prihatin terhadap Perekonomian Cina

27 Agustus 2023

Australia Prihatin terhadap Perekonomian Cina

Pemerintah Australia mengawasi Cina dengan cermat di tengah "kekhawatiran" tanda-tanda pelemahan ekonomi yang dapat membebani perekonomian negaranya.

Baca Selengkapnya