TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Apa alasannya?
"Suku bunga BI rate akan kami pertahankan, dan respons lebih lanjut sesuai dinamika ekonomi global dan domestik," ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang dipantau secara virtual pada Rabu, 29 November 2023.
Sebagai informasi, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen pada Oktober 2023. Pada bulan ini, BI memutuskan untuk menahan BI7DRR.
Adapun penahanan suku bunga menjadi salah satu solusi untuk memastikan inflasi terkendali. Perry optimistis inflasi akan aman di sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Selain itu, BI juga akan memperkuat sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Penguatan ini dilakukan lewat 46 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain menjaga inflasi, Perry juga menuturkan tiga jurus lain dalam kebijakan moneter 2024 untuk terus memperkuat stabilitas. Jurus kedua adalah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Strategi operasi moneter yang pro-market