Bappenas Minta Daerah Prioritaskan Tiga Sektor Usaha  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 15 Januari 2017 11:29 WIB

Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro menandatangani rencana aksi keterbukaan Pemerintah 2016-2017 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, 16 Desember 2016. Tempo/Tongam Sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan tiga sektor usaha dalam pengembangan ekonomi daerah. Tiga sektor itu adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ketiga sektor tersebut memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja paling besar.

“Jadi jika berbicara bagaimana strategi pengembangan sektoral di daerah, yang tiga ini harus dipegang dulu," ujar Bambang di Jakarta, Ahad, 15 Januari 2017.

Menurut Bambang, setelah mengembangkan ketiga sektor tersebut, baru sektor-sektor lain yang menjadi prioritas daerah masing-masing dapat dikembangkan. Kecuali bagi daerah yang memang tidak punya lahan pertanian ataupun industrinya belum berkembang.

Baca : BI Prediksi Neraca Perdagangan Desember 2016 Surplus

Dari sisi kewilayahan, Bambang menuturkan pertumbuhan wilayah daerah yang banyak bergantung kepada sumber daya alam saat ini masih mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti Sumatera dan Kalimantan. “Keduanya sudah ada perbaikan, namun masih belum sesuai dengan potensi yang seharusnya,” katanya.

Bambang mengatakan untuk wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara berhasil tumbuh tinggi meski sempat ada perlambatan di triwulan kedua tahun lalu. Sedangkan di Jawa pertumbuhannya relatif stabil. Sedangkan untuk Maluku dan Papua dinilai agak fluktufatif karena sangat tergantung terhadap ekspor hasil tambang.

“Sulawesi harus menjaga pertumbuhannya tetap tinggi, karena potensinya sudah kelihatan, salah satunya pertanian, perkebunan dan perikanan. Nusa Tenggara di sektor jasa dan pariwisata, Jawa di manufaktur, jasa dan perdagangan. Sumatera dan Kalimantan memang terdampak oleh jatuhnya harga komoditas khususnya batubara dan minyak sawit mentah (CPO)," ungkap Bambang.

Baca : Menteri Eko: Dana Desa Naik Menjadi Rp 120 Triliun pada 2018

Bambang menambahkan, secara umum stabilitas ekonomi terjaga baik. Tahun ini dan tahun depan kemungkinan inflasi bisa di bawah empat persen lagi, namun akan menjadi tugas berat menjaganya. “Menjaga inflasi merupakan upaya semua pihak, baik di pusat maupun di daerah. Untuk di daerah, pemerintah harus bisa memetakan daerah mana saja yang menciptakan inflasi paling tinggi, agar segera mendapatkan penanganan khusus,” katanya.

ANTARA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

16 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

17 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya