Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tinggi Lewat Industri Pengolahan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 21 Agustus 2016 10:06 WIB

Pengrajin memilih bahan baku bambu untuk dijadikan kerajinan di industri rumahan, Bogor, Jawa Barat, 16 April 2015. Pengolahan bahan bambu untuk kepentingan industri memerlukan sumber daya manusia yang menguasai instrumen teknologi. Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyebutkan industri pengolahan adalah sektor prioritas yang perlu dikembangkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi ke angka 5,3 persen pada 2017. Sebab, pengembangan industri ini akan membuat barang yang diekspor memiliki nilai tambah.

"Ini juga menjadi sektor yang menarik karena mempunyai dampak langsung dan turunan bersifat jangka panjang serta dapat menjadi suatu terobosan untuk mengejar ketertinggalan," ujar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 21 Agustus 2016.

Arif mengatakan, secara umum, target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen itu merupakan angka yang realistis dan moderat. Dia pun optimistis target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yaitu pada kisaran 5,5 persen, masih bisa diupayakan tahun depan.

Namun, menurut Arif, ada sejumlah kekhawatiran yang mengiringi upaya pencapaian target tersebut, di antaranya kondisi perekonomian global yang masih penuh ketidakpastian dan ekspor yang sulit diharapkan. Terkait dengan upaya menggenjot penerimaan negara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, Arif mengatakan, berdasarkan kajian KEIN, masih realistis.

Adapun nilai yang dapat diterima negara dari kebijakan pengampunan pajak pada 2017 adalah Rp 1.495,9 triliun. Dia mengatakan nilai itu lebih rendah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2016 yang dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, yakni Rp 1.240,4 triliun.

Arif pun mengingatkan pemerintah untuk terus berupaya menahan laju inflasi dengan memperbaiki sisi pemasukan negara. Selain mendorong peningkatan produksi, menurut Arif, yang tak kalah penting adalah menjaga kelancaran distribusi. "Inflasi bahan makanan perlu dijaga dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi kemiskinan," kata Arif.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

25 hari lalu

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.

Baca Selengkapnya

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

34 hari lalu

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.

Baca Selengkapnya