BI Prediksi Ekonomi Banten Tumbuh 5,3%-5,6%

Reporter

Jumat, 29 Juli 2016 23:00 WIB

Petani menanam bibit padi di areal persawahan Mauk Timur Tangerang, Banten, Minggu (13/12). Surplus beras diperoleh dari kelebihan produksi padi yang diperkirakan mencapai 3,5 juta ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2009. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten kembali menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya 5,13%-5,63% (year-on-year/yoy) menjadi 5,3%-5,6% sepanjang tahun ini.


Hal tersebut didasari oleh keluarnya sejumlah paket kebijakan dan kemudahan berinvestasi guna memacu potensi ekonomi di Provinsi Banten. Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih memiliki kontribusi dominan di provinsi ini, selain investasi dan ekspor.


Pada kuartal I/2016, ekonomi Banten sempat mengalami kontraksi senilai 0,36% menjadi 5,15 pada kuartal I/2016 (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,51%.


“Untuk kuartal II/2016, kami optimistis pertumbuhan ekonomi di level 5,2%-5,5%. Pada semester II/2016, lajunya akan kembali meningkat,” kata Kepala BI Provinsi Banten Budiharto Setyawan kepada Bisnis Indonesia, Jumat (29 Juli 2016).


Menurutnya, pada tahun ini, konsumsi pemerintah bakal mengambil alih peran ekspor neto terhadap pertumbuhan ekonomi Banten karena sejumlah proyek infrastruktur yang masih berjalan.


Advertising
Advertising

Mengutip Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, setidaknya terdapat 11 proyek strategis nasional yang berada di Banten.


Kesebelas proyek itu antara lain pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, pembangunan Bandara Banten, pembangunan kawasan ekonomi (KEK) Tanjung Lesung, dan pengembangan Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta.


Tak hanya itu, sejumlah proyek infrastruktur lainnya juga menjadi tumpuan perekonomian Banten yakni rencana kajian preaktivasi kereta api Rangkasbitung-Labuhan, dan pengembangan kota baru Maja.


Sementara itu, konsumsi pemerintah diperkirakan bakal berkontribusi positif dengan banyaknya proyek infrastruktur di Banten.


Setelah sempat mengalami penurunan sejak 2013, realisasi belanja modal Provinsi Banten kembali meningkat pada 2015 dan 2016 menjadi masing-masing Rp691 miliar dan Rp1,4 triliun.


Pada tahun ini, Pemprov Banten menetapkan APBD Banten 2016 dengan rincian pendapatan senilai Rp8,06 triliun dan belanja Rp8,9 triliun. Kali ini, belanja modal dialokasikan mencapai Rp1,73 triliun, atau naik 23,6% dibandingkan tahun lalu.


Kenaikan tersebut juga diikuti dengan tingkat penyerapan belanja modal yang naik menjadi 74% pada tahun lalu, dibandingkan pada 2014 sebesar 40%. Secara keseluruhan, penyerapan belanja juga meningkat menjadi 87% pada tahun lalu dari sebelumnya 79%.


BISNIS.COM

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

10 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya