IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS 2016 ke 2,2%

Reporter

Kamis, 23 Juni 2016 10:46 WIB

REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu (22 Juni 2016) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada 2016. Langkah ini diambil dengan alasan tantangan jangka panjang mengancam pertumbuhan secara kuat dan berkelanjutan.

Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,2 persen pada 2016. Angka itu turun dari perkiraan IMF sebesar 2,4 persen pada April. Demikian dinyatakan IMF setelah mengakhiri pemeriksaan kesehatan ekonomi tahunan pada ekonomi AS.

Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington itu mempertahankan proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi AS pada 2017 sebesar 2,5 persen. Dolar AS, investasi bisnis lambat dan risiko pertumbuhan global, kemungkinan akan menimbulkan risiko-risiko jangka pendek terhadap ekonomi AS.

IMF menyoroti "empat kekuatan" yang menjadi tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi AS mendatang yakni penurunan partisipasi angkatan kerja, pertumbuhan produktivitas yang lemah, peningkatan polarisasi dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, serta peningkatan populasi dalam kemiskinan.

Kekuatan-kekuatan ini tidak hanya akan menimbulkan dampak ekonomi tetapi juga dampak politik pada Amerika Serikat, kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pada konferensi pers pada Rabu.

Ketika ditanya komentarnya tentang sentimen anti-perdagangan di AS saat ini, Lagarde mengatakan bahwa ada peningkatan proteksionisme perdagangan, yang tidak akan kondusif untuk pertumbuhan produktivitas.

IMF meminta Washington menolak segala bentuk proteksionisme, meningkatkan investasi infrastruktur, mereformasi pajak penghasilan korporat dan memperkuat kebijakan untuk membantu rumah tangga berpenghasilan rendah guna mengamankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sehubungan dengan kemungkinan dampak dari Inggris keluar dari Uni Eropa, Lagarde mengatakan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan berdampak pada ekonomi AS melalui perdagangan dan saluran keuangan, tapi itu tidak mungkin membawa resesi di Amerika Serikat, demikian seperti dikutip kantor berita Xinhua.


ANTARA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

7 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

22 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya