Krisis Ekonomi, Begini Konsumen Menyusun Prioritas Belanja

Reporter

Jumat, 31 Juli 2015 15:52 WIB

Pengunjung melihat sebuah ponsel pintar di salah satu stand pada pameran Mega Bazaar dan Focus di Jakarta, 4 Maret 2015. Pameran tersebut merupakan kombinasi pameran gadget terbaru dan kamera yang menjadi tren di dunia teknologi informasi, game dan fotografi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan ekonomi, selain menurunkan indeks keyakinan konsumen di Indonesia, juga mempengaruhi kebiasaan dalam membelanjakan uang dengan menunda pembelian produk tertentu selama kuartal II/2015.

Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin mengatakan sekitar 63 persen konsumen online berpendapat saat ini Indonesia berada dalam kondisi resesi. Akibatnya 81 persen konsumen memilih untuk mengubah kebiasaan berbelanja demi menghemat pengeluaran.

“Dua pos pengeluaran yang paling banyak dikurangi adalah pembelian barang teknologi alias gadget seperti telepon genggam atau komputer yang dipilih 50 persen konsumen, serta pakaian baru yang dipilih 48 persen konsumen,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Selain produk teknologi dan elektronik, sebanyak 46 persen konsumen juga memilih mengerem pengeluaran untuk pos belanja hiburan di luar rumah seperti menonton film. Menyusul 40 persen konsumen menghemat pos pengeluaran untuk liburan, serta pemakaian gas dan listrik yang dipilih 36 persen konsumen.

Survei untuk mengukur keyakinan konsumen, kekhawatiran utama dan keinginan belanja yang dirilis Nielsen Indonesia ini dilakukan pada 11-29 Mei lalu terhadap 523 konsumen online. Hasilnya menunjukkan selama kuartal II/2015 indeks kepercayaan konsumen Indonesia berada pada posisi 120. Skor ini turun tiga poin dibandingkan kuartal I/2015 yang mencapai 123 poin.

BISNIS.COM

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

18 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

17 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya