Antisipasi Ekonomi Global, Target Pertumbuhan Direvisi  

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 10:09 WIB

Bambang Brodjonegoro. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah merevisi angka asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2016 dari sebelumnya pada kisaran 5,8-6,2 persen menjadi 5,5-6,0 persen sebagai antisipasi perkembangan ekonomi global yang diliputi ketidakpastian.

"Kami mengusulkan 5,5-6,0 persen. Sebanyak 6 persen tetap ada karena merupakan kemungkinan optimisme yang disebabkan oleh kondisi global," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja pembahasan asumsi makro RAPBN 2016 dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.

Menkeu menjelaskan perkiraan angka itu telah melihat perkembangan ekonomi yang terjadi di Yunani, selain karena faktor eksternal utama yang masih dominan, yaitu kemungkinan penyesuaian suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed).

"Ekonomi berubah sangat cepat, dari sebelumnya karena pengaruh isu tingkat suku bunga di AS, sekarang bergeser pada isu Yunani sebagai isu global. Kalau berantakan ini bisa mempengaruhi kondisi ekonomi global," ujarnya.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan masih ada kemungkinan perekonomian Indonesia pada 2016 tumbuh lebih optimistis dari perkiraan awal karena membaiknya pertumbuhan ekonomi global dan realisasi pembangunan infrastruktur tahun ini.

"Pembangunan infrastruktur yang bisa direaliasikan pada semester kedua tahun ini akan membantu pertumbuhan ekonomi 2016. Untuk itu BI masih melihat pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,4-5,8 persen tahun depan," katanya.

Komisi XI DPR RI dalam kesempatan yang sama memberikan persetujuan atas revisi asumsi makro pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang diusulkan pemerintah menjadi 5,5--6,0 persen dengan beberapa fraksi memberikan catatan.

Selain itu, asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ikut mengalami perubahan dari sebelumnya pada kisaran Rp 12.800-13.200 per dolar AS menjadi Rp 13.000-13.400 per dolar AS sesuai dengan usulan dari Bank Indonesia.

Asumsi makro lainnya tidak mengalami perubahan, seperti tingkat inflasi yang masih ditetapkan sebesar 4 persen plus minus 1 persen dan suku bunga SPN tiga bulan pada kisaran 4-6 persen.

Meskipun sebagian besar fraksi menyetujui angka perkiraan tersebut, Fraksi Partai Demokrat menganggap asumsi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik pada kisaran 5,3-5,7 persen karena kondisi global diproyeksikan belum pulih sepenuhnya pada 2016.

"Kami usulkan 5,3-5,7 persen dengan pertimbangan kondisi ekonomi masih dalam pemulihan. Kondisi ini melihat pertumbuhan masih didukung konsumsi rumah tangga dan sektor lain masih mengalami tekanan," ujar anggota Fraksi Partai Demokrat Rudi Hartono Bangun.

ANTARA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

7 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya