Pasar Domestik Lesu, Pengusaha Kaca Beralih ke Luar Neger

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 22:26 WIB

Pekerja memeriksa kaca mobil Merceds-Benz M-Class seri ML 350 4Matic sebelum dirakit di pabrik perakitan Merceds-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha kaca lembaran Indonesia berencana meningkatkan ekspor mulai tahun depan. Pasar kaca domestik disebut-sebut meredup seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kian menyusut. Saat ini saja, pertumbuhan ekonomi hanya 4,7 persen atau jauh dari target pemerintah sebesar 5,7 persen.

"Tahun depan kalau pertumbuhan menurun, sektor properti bisa tidak jalan. Dan pengusaha kaca kena imbasnya," ujar Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Darma Putra Narjadin, di Jakarta, Kamis 4 Juni 2015.

Selama ini, pengusaha lokal hanya berfokus memasarkan produknya ke pasar domestik. Tercatat, penguasaan pasar kaca nasional mencapai 70 persen dari total produksi sebesar 1,2 juta ton kaca; sedangkan ekspor masih 30 persen.

Sayangnya belakangan ini, pasar properti dan otomotif nasional, yang menjadi pelanggan mayoritas pengusaha kaca, sedang melemah. Pengusaha kaca pun terkena dampak dengan turunnya penjualan hingga pertengahan tahun ini sebanyak enam persen.

Rencananya, ekspor kaca nasional bakal ditingkatkan hingga menjadi 50 persen pada tahun depan. Putra optimistis target ini bakal tercapai, karena beberapa pengusaha nasional sudah menyiapkan diri untuk ekspor dengan menambah pabrik baru.

Peralihan penjualan juga terjadi karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak akhir 2014 lalu. Pengusaha kaca lokal bakal sulit bernafas di pasar domestik karena sebagian besar biaya produksi menggunakan mata uang negeri Abang Sam.

Kaca domestik sendiri dijual ke daerah seperti Timur Tengah, Uni Eropa, dan Australia. Kebanyakan, negara konsumen memberi kaca lokal dalam bentuk kaca lembaran, atau bahan baku. Sementara di ASEAN, pengusaha nasional sudah lama menjadi raja.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

17 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya