Pertumbuhan Ekonomi 2015 Ditargetkan 5,6 Persen  

Reporter

Jumat, 15 Agustus 2014 08:35 WIB

Pemandangan gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2015 sebesar 5,6 persen. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan target pertumbuhan tersebut akan disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato Nota Keuangan 2015 kepada Dewan Perwakilan Rakyat di kompleks parlemen Senayan hari ini, Jumat, 15 Agustus 2014. "Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen sudah mempertimbangkan faktor global dan regional," kata Firmanzah saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Agustus 2014. (baca juga: Jokowi Harus Diizinkan Ikut Menyusun RAPBN 2015)

Faktor global yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah kemungkinan bank sentral Amerika Serikat menghentikan seluruh stimulus moneter. Menurut Firmanzah, jika stimulus moneter dihentikan, maka tingkat suku bunga Amerika juga akan mengalami perubahan. "Begitu pun Bank Indonesia harus menyesuaikan tingkat suku bunganya," katanya. (baca juga: SBY Batal Ajak Jokowi Lapor APBN 2015 di DPR)

Namun, Firmanzah menegaskan target asumsi makro ekonomi dan program dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 yang diusulkan pemerintah saat ini hanya merupakan baseline untuk pemerintahan berikutnya. Presiden terpilih, kata dia, mempunyai ruang untuk mengubah target tersebut dalam anggaran perubahan. "Karena pemerintahan baru yang akan menjalankan APBN 2015. Kami hanya menyiapkan baseline untuk operasional pemerintah," katanya. (baca juga : Program Jokowi yang Harus Ada di RAPBN 2015)

Menurut Firmanzah, setelah adanya keputusan dari Mahkamah Konstitusi pada 22 Agustus mendatang terkait sengketa pemilihan presiden, pemerintah akan langsung berkomunikasi dengan presiden dan wakil presiden terpilih untuk membahas masa transisinya. "Pemerintah tentu akan menyampaikan apa saja program dalam masa transisi tersebut. Jadi, tak perlu khawatir program presiden dan wakil presiden terpilih tak masuk karena mereka mempunyai ruang untuk mengubahnya," kata Firmanzah.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita Terpopuler:

Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana
Faktor Umur Jadi Sebab Kekalahan Timnas U-19
Novela, Saksi Prabowo, Ngojek demi Biaya Sekolah
Detik-detik Kematian Robin Williams


Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

12 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

14 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya