BP Tandatangani Kontrak Jual Beli Gas Dengan Korea

Reporter

Editor

Selasa, 31 Agustus 2004 12:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kontraktor bagi hasil British Petroleum (BP) menandatangani perjanjian jual beli gas dengan K-Power, Korea Selatan untuk memasok gas sebesar 600 ribu ton per tahun. Suplay gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) akan dimulai tahun 2006 selama 20 tahun. Penandatanganan dilakukan di Jakarta, Selasa (31/8), disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Rachmat Soedibyo. Kontrak yang ditandatangani tersebut, diperkirakan nilainya mencapai US$ 2 miliar. Gas tersebut, rencananya akan digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik milik K-Power. Pembangkit berkapasitas 1.074 mega watt saat ini sedang dibangun di Guuang Yang, Korea Selatan. Pembangkit tersebut ditargetkan akan beroperasi mulai tahun 2006. Rachmat mengatakan, penantanganan kontrak jual beli gas kali ini merupakan kelanjutan dari penandatangan kontrak bulan Juli lalu, oleh BP dengan Posco, perusahaan baja terbesar di Korea. Dalam perjanjian itu, BP akan memasok LNG sebesar 550 ribu ton per tahun. Gas akan diambilkan dari lapangan Tangguh, di Papua yang dikelola oleh BP. Pasokan LNG berdasarkan kedua kontrak tersebut, akan dikirim ke terminal regasification di Guuang Yang, yang saat ini sedang dibangun. Rachmat menilai, perjanjian jual beli ini merupakan langkah penting dalam pembangunan proyek LNG Tangguh guna melengkapi kontrak yang telah ditandatangani sebelumnya dengan Fujian dan Posco. Saat ini, BP juga sedang melakukan negosiasi tahap final dengan pembeli gas dari pantai barat Amerika Serikat, Sempra. Ditargetkan penandatangan kontrak dengan Sempra bisa dilakukan secepatnya. Proyek LNG Tangguh merupakan proyek LNG terbesar di Indonesia setelah Arun di NAD dan Bontang, Kalimantan Timur. Proyek ini terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua. Wilayah kerja ini, dioperasikan BP Indonesia, yang memiliki saham 37,16 persen diproyek tersebut. Di lapangan Tangguh ditemukan cadangan gas sebesar 14,4 triliun kaki kubik. Kilang gas Tangguh diharapkan bisa memproduksi lebih dari 7 juta ton LNG per tahun, dari rencana awal dua train. Retno Sulistyowati - Tempo News Room

Berita terkait

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jalani Sidang Putusan Kasus Korupsi LNG Hari Ini

24 Juni 2024

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jalani Sidang Putusan Kasus Korupsi LNG Hari Ini

Putusan kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau LNG yang menjerat eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan akan dibacakan hari ini jam 10.00.

Baca Selengkapnya

10 Negara Penghasil Gas Alam Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

6 Juni 2024

10 Negara Penghasil Gas Alam Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

Berikut ini deretan negara produsen gas bumi terbesar di dunia, di antaranya dipimpin oleh Amerika Serikat dan Rusia.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

27 April 2024

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya