Ekspor Bahan Mineral ke Cina Bakal Dihentikan 2014

Reporter

Editor

Senin, 1 Agustus 2011 17:39 WIB

Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski defisit perdagangan Indonesia dan Cina kian mengecil, tampaknya itu lebih banyak dipengaruhi ekspor bahan mineral dari Indonesia yang meningkat. Hal itu seiring dengan langkah Negeri Tirai Bambu memperbesar volume impor bahan mineral untuk mendorong pertumbuhan industrinya.

"Kami masih lebih banyak menjual bahan mineral ke Cina," ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Internasional Agus Tjahajana di Jakarta, Senin 1 Agustus 2011. Kondisi itu akan berpotensi terus berlanjut. "Tampaknya Cina masih akan stok banyak mineral dari kita."

Walhasil, meski kondisi neraca perdagangan membaik, pemerintah harus mewaspadai kondisi tersebut. Pasalnya volume impor bahan mineral berpotensi menguras sumber daya mineral dalam negeri dan menyebabkan industri dalam negeri tidak maksimal.

Untuk mencegah hal itu pemerintah akan menghentikan ekspor bahan mineral pada 2014. Langkah penghentian ekspor itu tidak hanya berlaku ke Cina, tapi juga ke semua negara tujuan ekspor mineral Indonesia seperti India, Jepang, dan Korea Selatan.

Sebagai langkah pencegahan jangka pendek, Kementerian Perindustrian sedang merekomendasikan penerbitan aturan bea keluar untuk bahan mineral sebelum ekspor mineral ditutup total. "Kita perlu harus menerapkan bea keluar sebagai transisi sebelum pelarangan nanti," katanya.

Badan Pusat Statistik menyatakan defisit neraca perdagangan dengan Cina semakin kecil setiap bulannya. Negara yang masih menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia tercatat Cina, Jepang, dan Amerika Serikat, masing-masing sebesar US$ 1,94 miilar, US$ 1,63 miliar, dan US$ 1,34 miliar.

Ekspor ke AS mengecil karena dampak krisis yang dialami negara itu. Sedangkan defisit perdagangan yang membesar justru terpantau dari perdagangan Indonesia dengan Thailand dan Australia. Defisit perdagangan dengan Thailand pada semester pertama mencapai US$ 471,7 juta dan Australia US$ 239,1 juta.

Data Badan Pusat Statistik juga memperlihatkan ekspor semester pertama yang US$ 98,64 miliar tersebut disumbangkan ekspor bahan baku mineral dalam jumlah tinggi, yakni US$ 12,18 miliar atau 15,40 persen dari total ekspor.

Ekspor bahan bakar mineral tersebut naik 32,27 persen dari ekspor bahan bakar mineral periode yang sama tahun lalu yang US$ 9,21 miliar. Untuk Juni terhadap Mei, ekspor bahan bakar mineral melonjak tinggi 57,2 persen dari US$ 2,36 miliar menjadi US$ 2,42 miliar

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

3 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

6 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

8 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

9 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

12 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

20 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

20 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

23 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

23 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya