Astra Otoparts: Infrastruktur Pengisian Daya Perlu Ditambah untuk Pacu Kendaraan Listrik

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 7 September 2024 07:49 WIB

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Hamdhani D Salim mengatakan perlunya penambahan infrastruktur pengisian daya berbasis baterai untuk memacu pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Keterbatasan infrastruktur pengisian daya ini disebabkan oleh tingginya biaya pembangunan stasiun pengisian daya, sementara tingkat pemanfaatan oleh konsumen di Indonesia juga masih rendah.

“Tantangan lainnya datang dari sisi regulasi, seperti proses perizinan dan kebijakan harga listrik yang perlu disesuaikan untuk mendukung keberlanjutan usaha stasiun pengisian daya,” kata Hamdhani saat sesi tematik Indonesia International Sustainibility Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis, 7 September 2024.

Meskipun demikian, Hamdhani menilai, tantangan ini wajar mengingat adopsi teknologi kendaraan listrik masih dalam tahap awal. Ia tetap optimis dengan adanya perbaikan di berbagai aspek, industri kendaraan listrik di Indonesia dapat tumbuh lebih pesat.

"Kita semua tahu bahwa teknologi ini masih baru bagi semua orang di seluruh dunia. Era elektrifikasi masih di tahap awal, sehingga wajar jika di Indonesia kita menghadapi situasi yang sama, di mana masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Advertising
Advertising

Senada,CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. Gilarsi W. Setijono berpendapat bahwa industri kendaraan listrik memang masih sangat baru di Indonesia sehingga perlu adanya perubahan regulasi yang sesuai.

“Kebijakan saat ini masih didasarkan pada aturan lama, sementara kita bermain dengan aturan baru. Diperlukan diskusi bersama untuk menetapkan aturan baru yang lebih relevan dengan kondisi saat ini,” uja Gilarsi.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan badan usaha milik negara (BUMN) dalam pengembangan infrastruktur, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan otomotif melalui pembangunan jaringan pengisian daya di dealer mereka.

Gilarsi optimistis dengan kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang kuat, pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin pesat.

Gilarsi menambahkan pengembangan infrastruktur pengisian daya yang memadai akan mendorong penggunaan kendaraan listrik secara lebih luas, mengurangi emisi karbon, dan membantu Indonesia mencapai target emisi nol karbon atau net zero emission (NZE).

“Dengan komitmen bersama dan strategi yang jelas, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi global menuju keberlanjutan,” terangnya.

ANTARA

Pilihan Editor: SBMI Tuntut Pelaksanaan Peraturan Pelindungan Awak Kapal Migran

Berita terkait

Bamsoet Dukung Gelaran IMX 2024

19 jam lalu

Bamsoet Dukung Gelaran IMX 2024

IMX 2024 bertema Road to The World memiliki misi untuk membawa karya-karya modifikasi anak bangsa ke panggung internasional.

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

1 hari lalu

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

Daftar anak usaha Bakrie Group yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia baru, Anindya Bakrie.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil: Memperkenalkan Program Revitalisasi Pasar hingga Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Ridwan Kamil: Memperkenalkan Program Revitalisasi Pasar hingga Kendaraan Listrik

Ridwan Kamil telah memperkenalkan sejumlah program untuk bersaing di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Seri Oppo Find X8 Ungkap Besaran Baterai dan Kemampuan Pengisian Daya Nirkabel

2 hari lalu

Bocoran Terbaru Seri Oppo Find X8 Ungkap Besaran Baterai dan Kemampuan Pengisian Daya Nirkabel

Oppo Find X8 dan X8 Pro masing-masing akan mengemas baterai berkapasitas 5.700mAh dan 5.800mAh.

Baca Selengkapnya

Komunitas Otomotif Deklarasi Dukung Airin di Pilkada Banten

5 hari lalu

Komunitas Otomotif Deklarasi Dukung Airin di Pilkada Banten

Autoclub Banten merupakan paguyuban otomotif yang tediri atas 144 klub. Mereka memberi dukungan pada Airin karena memilik rekam jejak bagus selama memimpin Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

13 hari lalu

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

Alasan produsen kendaraan listrik Tesla batal berinvestasi di Indonesia dibongkar Menteri Investasi Rosan Roeslani

Baca Selengkapnya

Indonesia Berpeluang Bangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Dengan Dua Negara di Afrika

15 hari lalu

Indonesia Berpeluang Bangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Dengan Dua Negara di Afrika

Indonesia berpotensi menjalin kerja sama dengan dua negara di benua Afrika seperti Zimbabwe dan Maroko untuk membangun ekosistem kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

Jurus Produsen Mobil China BAIC Gaet Pasar Indonesia di Ajang Indonesia Custom Show 2024

17 hari lalu

Jurus Produsen Mobil China BAIC Gaet Pasar Indonesia di Ajang Indonesia Custom Show 2024

Berbagai jurus gencar dilakukan untuk menggaet pasar mobil Indonesia, yang saat ini masih dibanjiri produk pabrikan Jepang, Amerika Eropa, juga Korea.

Baca Selengkapnya

Sejarah Sepeda Motor: Mengenang 138 Tahun Perkenalan Pertama oleh Gottlieb Daimler

20 hari lalu

Sejarah Sepeda Motor: Mengenang 138 Tahun Perkenalan Pertama oleh Gottlieb Daimler

Pada tahun 1885, Daimler Gottlieb bersama rekannya, Wilhelm Maybach, menciptakan sepeda motor pertama yang diberi nama Reitwagen.

Baca Selengkapnya

Sepeda Motor Pelat Merah akan Dikonversi Menjadi Kendaraan Listrik

22 hari lalu

Sepeda Motor Pelat Merah akan Dikonversi Menjadi Kendaraan Listrik

Sepeda motor pelat merah berbahan bakar minyak akan dikonversi menjadi kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya