Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Tesla Cybertruck Racikan UP.FIT. (Foto: Unplugged Performance)
Tesla Cybertruck Racikan UP.FIT. (Foto: Unplugged Performance)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Alasan produsen kendaraan listrik Tesla batal berinvestasi di Indonesia dibongkar Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. Menurut dia, investasi tersebut gagal tercapai karena Indonesia masih menggunakan tenaga listrik yang berbasis energi fosil.

“Saya contohkan, mungkin Tesla. Kebetulan saya terlibat langsung terkait pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang (menyebabkan) mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita, karena mereka bilang sebagai produsen EV tentunya semuanya ingin bersih menurut istilah mereka," ujar Rosan Roeslani dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa, 3 September 2024.

Menurut Rosan, Tesla menyoroti mayoritas energi di Indonesia masih berbasis batu bara. Dia mengatakan, tenaga listrik berbasis fosil tidak sejalan dengan visi Tesla sebagai perusahaan produsen kendaraan listrik. Hal itulah yang menjadi salah satu pertimbangan investasi perusahaan pimpinan Elon Musk tersebut. “Kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, namun energinya masih dari energi berbasis fosil seperti batu bara, maka tidak selaras dengan visinya mereka,” kata Rosan.

Founder National Battery Research Institute, Evvy Kartini menjelaskan di sektor hilir, mobil listrik memang mengedepankan energi bersih karena tidak menghasilkan polusi seperti mobil berbahan bakar minyak. Namun di sektor hulu, listrik di Indonesia masih bersumber dari energi fosil yang tidak ramah lingkungan.

Dia juga menuturkan penambangan nikel di Tanah Air belum menerapkan konsep energi bersih. Artinya, industri kendaraan listrik RI belum sesuai dengan prinsip environmental, social, dan corporate Governance atau ESG. Sehingga menurut dia, hal ini yang membuat Elon Musk masih belum menanamkan modalnya untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. “Inginnya Elon Musk itu penambangan dengan energi bersih. Jadi dari hulu ke hilirnya energi bersih,” kata Evvy.

Lebih lanjut, berikut rangkuman informasi mengenai profil Tesla yang batal investasi di Indonesia karena masih menggunakan tenaga listrik berbasis fosil.

Profil Tesla

Tesla Inc. adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang desain, pengembangan, produksi, penjualan kendaraan listrik, pembangkitan energi, dan sistem penyimpanan. Perusahaan ini menyediakan pusat layanan kendaraan, stasiun supercharger, dan kemampuan mengemudi sendiri. Perusahaan ini juga mengembangkan produk penyimpanan energi untuk digunakan di rumah, fasilitas komersial, dan lokasi utilitas.

Melansir dari Forbes, perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 oleh pengusaha Amerika, Jeffrey B. Straubel, Elon Musk, Martin Eberhard, dan Marc Tarpenning pada 1 Juli 2003 dan berkantor pusat di Palo Alto, California. Sementara itu, nama perusahaan diambil dari nama penemu asal Serbia-Amerika, Nikola Tesla.

Melansir dari Britannica, Tesla Motors dibentuk untuk mengembangkan mobil sport listrik. Eberhard menjabat sebagai kepala eksekutif (CEO) Tesla dan Tarpenning sebagai kepala keuangan (CFO). 

Pendanaan untuk perusahaan diperoleh dari berbagai sumber, terutama dari salah seorang pendiri PayPal, Elon Musk. Dia yang menyumbang lebih dari US$ 30 juta untuk usaha baru tersebut dan menjabat sebagai ketua perusahaan, mulai tahun 2004.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eberhard kemudian mengundurkan diri sebagai CEO dan presiden teknologi Tesla pada akhir 2007. Meski begitu, dia masih bergabung dengan dewan penasihat perusahaan. Kemudian pada 2008, Eberhard mengumumkan ia telah meninggalkan perusahaan, meskipun tetap menjadi pemegang saham. 

Pada 2008, Tesla Motors akhirnya merilis mobil pertamanya, Roadster yang sepenuhnya bertenaga listrik. Dalam pengujian perusahaan, mobil ini mencapai 245 mil (394 km) dengan sekali pengisian daya. Ini menjadi jarak tempuh yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mobil listrik produksi. 

Di tengah euforia perilisan mobil pertama, Tarpenning yang merupakan wakil presiden teknik elektro, memutuskan untuk meninggalkan perusahaan pada 2008. Sebelumnya, dia yang mengawasi pengembangan sistem elektronik dan perangkat lunak untuk Roadster. 

Elon Musk akhirnya mengambil alih jabatan sebagai CEO Tesla pada 2008. Kemudian pada tahun 2010, penawaran umum perdana Tesla di bursa saham berhasil mengumpulkan sekitar US$ 226 juta.

Pada 2012 Tesla menghentikan produksi Roadster untuk berkonsentrasi pada sedan Model S barunya, yang diakui oleh kritikus otomotif atas kinerja dan desainnya. Tesla Autopilot, suatu bentuk pengemudian semiotonom, lalu tersedia pada tahun 2014 pada Model S dan kemudian pada model lainnya.

Setahun berselang, Tesla merilis Model X yang merupakan sebuah kendaraan “crossover” pada 2015. Ini adalah kendaraan dengan fitur sport-utility tetapi dibangun di atas sasis mobil. Sejak saat itu, Tesla mulai membangun pabrik-pabrik besar yang disebut Gigafactories untuk memproduksi baterai dan kendaraan.

Karena permintaan akan kendaraan yang lebih murah, Model 3, sedan empat pintu dengan jangkauan hingga 353 mil (568 km) mulai diproduksi pada tahun 2017. Model 3 ini menjadi model Tesla terlaris dan mobil listrik terlaris sepanjang masa, melampaui Nissan Leaf.

Perusahaan ini juga melebarkan sayapnya ke produk energi surya. Lini baterai untuk menyimpan daya listrik dari energi surya untuk digunakan di rumah dan bisnis diluncurkan pada tahun 2015. Mereka juga berekspansi dengan membeli perusahaan panel surya SolarCity pada 2016.

Raden Putri, Grace Gandhi, dan Riani Sanusi Putri berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan editor: Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kolaborasi Dipo Star Finance dan Electrum Dorong Percepatan Kendaraan Listrik di Indonesia

9 hari lalu

Dipo Star Finance (DSF) mendukung pengurangan emisi karbon dengan mendorong kendaraan listrik dan bermitra bersama Electrum untuk membangun ekosistem transportasi hijau yang terjangkau dan berkelanjutan. Dok. DSF
Kolaborasi Dipo Star Finance dan Electrum Dorong Percepatan Kendaraan Listrik di Indonesia

Dipo Star Finance dan Electrum bekerja sama mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia, menyediakan sewa motor listrik untuk mitra Gojek dan mengurangi emisi karbon hingga 80 ton CO2 per bulan.


Studi Ungkap Memiliki Mobil Listrik Tak Kurangi Emisi Karbon Pemiliknya

12 hari lalu

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com
Studi Ungkap Memiliki Mobil Listrik Tak Kurangi Emisi Karbon Pemiliknya

Studi mengungkap bahwa memiliki mobil listrik tak berarti memiliki jejak emisi karbon yang lebih rendah. Yang terjadi malah sebaliknya. Kok bisa?


PLN Pasok Listrik Berlapis hingga Terjunkan 773 Personel dalam Pelantikan Presiden Prabowo

13 hari lalu

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images
PLN Pasok Listrik Berlapis hingga Terjunkan 773 Personel dalam Pelantikan Presiden Prabowo

PT PLN (Persero) menerjunkan ratusan personel siaga dan suplai kelistrikan berlapis dalam rangkaian pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Ahad, 20 Oktober kemarin.


Serba-serbi Robot Humanoid Tesla Optimus

14 hari lalu

Robot Humanoid Optimus dari Tesla (Dok. Antara)
Serba-serbi Robot Humanoid Tesla Optimus

Robot humanoid Tesla dipamerkan di acara We, Robot yang digelar di Warner Bros Studio, California, Amerika Serikat


Studi Terbaru di Amerika: Nilai Manfaat Kesehatan dari Kendaraan Listrik Bisa Sampai Ribuan Triliun Rupiah

15 hari lalu

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Studi Terbaru di Amerika: Nilai Manfaat Kesehatan dari Kendaraan Listrik Bisa Sampai Ribuan Triliun Rupiah

Penelitian terbaru ini bertujuan untuk memperhitungkan manfaat non-iklim dari adopsi kendaraan listrik. Untuk iklim, adopsi EV saja tak cukup.


4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

15 hari lalu

CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk berpidato saat menghadiri kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024. Elon Musk meluncurkan super PAC pro-Trump pada bulan Mei dan secara terbuka mendukung calon presiden dari Partai Republik beberapa jam setelah percobaan pembunuhan di Butler. REUTERS/Carlos Barria
4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

Lewat organisasi yang ia dirikan Elon Musk mencoba menarik pemilih untuk mendukung kubu Donald Trump di hampir semua negara bagian. Berikut 5 faktanya


Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik

16 hari lalu

Pengembangan komponen dan perangkat lunak (software) kendaraan listrik kolaborasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), dengan dukungan Dana Padanan yang digulirkan Kemendikbudristek akan mempercepat kemajuan teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Dok. Kemendikbudristek
Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik

Seiring dengan meningkatnya komitmen global terhadap pencapaian Net Zero Emission (NZE), Indonesia turut bergerak cepat dalam mengadopsi teknologi kendaraan listrik (electric vehicle/EV)


Industri Baterai Indonesia dan CATL Bentuk Perusahaan Patungan Manufaktur Sel Baterai

17 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) menyaksikan  penandatanganan MoU antara PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) dengan CBL International Development Pte Ltd., unit bisnis CATL, perusahaan baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di kantor Kementerian BUMN, Rabu, 16 Oktober 2024. Istimewa
Industri Baterai Indonesia dan CATL Bentuk Perusahaan Patungan Manufaktur Sel Baterai

PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) dan CBL International Development Pte Ltd. mendirikan perusahaan patungan.


BYD akan Investasi di RI Senilai Rp 11,7 Triliun, Bakal Hadirkan Banyak Kendaraan Listrik Plug-in Hybrid

18 hari lalu

Komunitas mobil BYD. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
BYD akan Investasi di RI Senilai Rp 11,7 Triliun, Bakal Hadirkan Banyak Kendaraan Listrik Plug-in Hybrid

Produsen kendaraan listrik asal Cina, Build Your Dream (BYD) Company Limited, berencana menanamkan ivestasi senilai Rp 11,7 triliun di Indonesia. Kapasitas produksi mencapai 150 ribu per tahun


Tesla Kenalkan Optimus, Humanoid yang Diklaim Bisa Mengurus Anak dan Hewan Peliharaan

18 hari lalu

Robot Humanoid Optimus dari Tesla (Dok. Antara)
Tesla Kenalkan Optimus, Humanoid yang Diklaim Bisa Mengurus Anak dan Hewan Peliharaan

Humanoid Tesla, Optimus, disebut bisa melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Elon Musk mengklaim robot ini bakal membantu perekonomian.