Rekomendasi Kebijakan Ekonomi untuk Prabowo-Gibran jika Donald Trump Menang Pemilu AS

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 24 Agustus 2024 07:12 WIB

Pedagang menjual foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Prabowo bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk dilantik di Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti The Indonesian Institute (TII) Putu Rusta Adijaya mengungkapkan tiga rekomendasi kebijakan bidang ekonomi bagi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika Donald Trump memenangkan Pemilu AS mendatang. Mengingat, selama menjabat sebagai Presiden AS sebelumnya, Trump menerapkan banyak kebijakan proteksionisme perdagangan yang juga berdampak pada perekonomian Indonesia. Proteksionisme merupakan suatu kebijakan yang membatasi perdagangan internasional.

"Pertama, harus lebih memperkuat sinergi dalam meningkatkan daya saing bisnis dalam negeri, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," kata Putu dalam laporan analisis bulanan yang dikutip pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Sinergi tersebut, kata dia bisa diteguhkan melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, hingga kementerian dan lembaga lainnya.

Ketika Trump menerapkan kebijakan proteksionisme, menurut Putu, pembangunan infrastruktur serta sektor-sektor produktif juga akan meningkatkan daya saing barang dan jasa yang diproduksi Indonesia. "Namun, penetrasi ke dalam rantai pasok regional harus dilakukan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rantai pasok global, agar diversifikasi perdagangan lebih terjamin."

Kebijakan kedua, pemerintahan Prabowo-Gibran harus lebih memperkuat kerja sama dengan negara-negara di kawasan ASEAN. Tepatnya melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Kebijakan ini bisa dieksekusi melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, dan kementerian dan lembaga lainnya.

Advertising
Advertising

Selain di skala ASEAN, Indonesia juga harus dapat melakukan diversifikasi mitra dagang dengan fokus pada negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Dengan demikian, Putu memproyeksikan Indonesia akan mendapatkan transfer pengetahuan dari negara-negara yang memiliki kompleksitas ekonomi yang baik. Pada akhirnya, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas.

Ketiga, pemerintahan Prabowo-Gibran melalui berbagai kementerian harus dapat mendukung dan mendorong kewirausahaan. Terutama bagi perempuan, karena mayoritas perempuan lah yang mengelola UMKM di Indonesia.

Menurut Putu, pengembangan UMKM perempuan dan wirausaha perempuan harus dimulai dari hulu ke hilir, dari tingkat desa hingga nasional dengan memberikan akses yang diperlukan. "Seperti pendanaan, pelatihan, regulasi, pemasaran, jaringan, dan lain-lain," ujarnya.

Pilihan Editor: Daftar Formasi CPNS KKP 2024 untuk Lulusan SMA hingga S2 dan Kisaran Gajinya

Berita terkait

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

2 jam lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

3 jam lalu

Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

Susu ikan diusulkan menjadi hidangan di program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Apa beda susu ikan dan susu sapi?

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

3 jam lalu

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengklaim program makan bergizi gratis Prabowo Subianto sebagai revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Dapur Susu Ikan, Ternyata Ini Produsen dan Teknologi yang Dipakai

11 jam lalu

Mengintip Dapur Susu Ikan, Ternyata Ini Produsen dan Teknologi yang Dipakai

Susu ikan merupakan hasil inovasi pangan yang diproduksi oleh PT Berikan Teknologi Indonesia, masuk dalam gerakan Berikan Protein.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

11 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

11 jam lalu

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

Anting-anting yang dikenakan Kamala Harris viral di media sosial pasca-debatnya melawan Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Masuk Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Susu Ikan Sudah Diteliti Sejak 2017

12 jam lalu

Masuk Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Susu Ikan Sudah Diteliti Sejak 2017

Susu ikan mendadak populer karena menjadi alternatif susu sapi dalam program makan gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bappenas Kerja Sama dengan Inggris Kawal Isu SDGs dan Ekonomi Hijau

15 jam lalu

Bappenas Kerja Sama dengan Inggris Kawal Isu SDGs dan Ekonomi Hijau

Bappenas dan pemerintah Inggris bekerja sama mengawal isu pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas

16 jam lalu

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas

Suharso Monoarfa mengatakan program makan bergizi gratis Prabowo tidak akan menggunakan anggaran Bappenas.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Disebut Akomodir Kabinet Gemuk Prabowo, Baleg DPR: Tetap Perhatikan Efektivitas Pemerintahan

18 jam lalu

Revisi UU Kementerian Disebut Akomodir Kabinet Gemuk Prabowo, Baleg DPR: Tetap Perhatikan Efektivitas Pemerintahan

Baleg DPR menyebut, di dalam revisi UU Kementerian Negara tidak dituliskan berapa batasan jumlah kementerian. Semuanya tergantung kebutuhan presiden.

Baca Selengkapnya