Ini Wilayah yang Menyimpan Potensi Gempa Megathrust dari Samudera Hindia sampai Himalaya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 23 Agustus 2024 09:30 WIB

Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)

TEMPO.CO, Jakarta - Pro kontra atas pernyataan BMKG bahwa wilayah Indonesia menyimpan potensi gempa Megathrust yang bisa menyebabkan tsunami di sepanjang Samudera Hindia mulai dari Sumatera sampai Bali. Peringatan akan kemungkinan terjadinya bencana ini dimaksudkan agar pemerintah dan warga di sekitar wilayah potensi lebih siaga.

Hal ini tidak bisa dihindari karena wilayah Indonesia dan sejumlah negara Asia lain merupakan salah satu kawasan paling rawan bencana gempa bumi besar dan tsunami. Secara geologis wilayah Asia ditandai dengan pergerakan lempeng tektonik aktif di Samudra Pasifik dan Hindia. Salah satu gempa bumi besar yang bisa melanda kawasan ini yakni gempa megathrust.

"Bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemerintah daerah sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang mengakibatkan tsunami. Pemerintah daerah itu sudah diajak bersama-sama menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan sistemnya, adakah jalur evakuasinya, adakah tempat shelter evakuasi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.

Megathrust merupakan gempa berukuran sangat besar yang terjadi di zona subduksi, yaitu suatu wilayah dengan salah satu lempeng tektonik bumi terdorong ke bawah lempeng tektonik lainnya, dilansir dari laman Earthquakescanada Pemerintah Kanada.

Kedua lempeng tersebut terus bergerak saling bersinggungan namun menjadi terjebak di tempat mereka bersentuhan, sehingga membuat adanya penumpukan regangan melebihi gesekan antara dua lempeng dan terjadinya gempa megathrust.

Gempa megathrust bisa menyebabkan terjadinya tsunami karena adanya gerakan dorongan besar, menyebabkan pergerakan vertikal besar di dasar laut bergerak memindahkan sejumlah besar air yang menjauh dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.

Wilayah Asia dilewati pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang cukup kompleks, seperti tumbukan Lempeng Pasifik dan Filipina dengan Lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Hal ini lah yang membuat risiko gempa bumi megathrust melanda wilayah Asia. Terdapat beberapa wilayah Asia yang berpotensi dilanda gempa megathrust ini.

1. Samudera Hindia

Samudera Hindia merupakan perairan yang luasnya seperlima dari total lautan di dunia. Samudera Hindia menyentuh Asia, Afrika, Australia, dan Antartika.

Di kawasan Samudera Hindia, terdapat zona subduksi yaitu Sunda megathrust yang merupakan tempat bertemunya Lempeng Indo-Australia menuju ke bawah Lempeng Eurasia sepanjang 5.500 kilometer patahan mulai lepas pantai Myanmar, Sumatra, Jawa dan Bali, berakhir di lepas pantai barat laut Australia.

Zona megathrust ini yang menyebabkan terjadinya gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia yang melanda Aceh pada 2004. Hal ini dipicu oleh guncangan gempa bumi Sumatera–Andaman berkekuatan 9,2 skala richter yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 diakibatkan oleh pergeseran pada megathrust Sunda.

Sebagian besar akumulasi dan pelepasan regangan terjadi di sepanjang megathrust Sunda di zona subduksi utama, di mana litosfer lempeng Indo-Australia yang bersentuhan dengan lempeng Sunda yang berada di atasnya hingga kedalaman 60 km.

Hal ini mengakibatkan perpindahan vertikal dasar laut di perairan dalam diatas palung Sunda di barat daya Kepulauan Nikobar dan lepas pantai Aceh. Pergerakan vertikal ini menciptakan tsunami besar yang menyebar ke seluruh Samudera Hindia, menewaskan lebih dari 230.000 orang, terbanyak di Aceh.

Bagian Sumatra-Andaman dari zona tumbukan ini juga membentuk zona subduksi batas lempeng megathrust yakni palung Sunda-Jawa yang mengakomodasi konvergensi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Sunda, mengutip USGS National Earthquake.

2. Palung Nankai, Jepang

Di Jepang terdapat Palung Nankai yang merupakan palung bawah laut sepanjang 800 kilometer membentang dari Shizouka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushuyang. Palung ini memiliki beberapa segmen megathrust.

Di Jepang pernah dilanda megathrust terbesar dalam 20 tahun terakhir dengan gempa berkekuatan 9,1 Thoku di sepanjang megathrust Palung Jepang. Gempa bumi ini di sepanjang Nankai Megathrust memilik periode ulang gempa besar sekitar 90–200 tahun.

Bahkan, Pemerintah Jepang memperkirakan gempa bumi besar di Palung Nankai akan menyebabkan kerusakan yang besar, diperkirakan kemungkinan 10 kali lebih besar dibandingkan gempa bumi dan tsunami Thoku 2011.

3. Palung Manila (Laut China Selatan)

Di Laut Cina Selatan terdapat Palung Manila yang kerap menjadi sumber gempa bumi dengan magnitudo kecil hingga sedang. Palung Manila memiliki zona subduksi Laut Cina Selatan yang menukik ke timur.

Sepanjang zona subduksi ini, kerak samudera Laut Cina Selatan turun ke arah timur di bawah Filipina, Taiwan paling selatan, dan dasar laut. Namun, gempa besar jarang terjadi.

Kurangnya gempa besar dapat mengindikasikan patahan subduksi secara aseismik tergelincir atau mengumpulkan energi regangan ke arah pelepasan yang cepat dapat menimbulkan peristiwa megathrust di masa depan.

4. Kawasan Himalaya

Wilayah Himalaya merupakan tempat lempeng India yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Pada 2015 terjadi Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter di Gorkha, Nepal yang merupakan retakan megathrust benua besar pertama di bawah jaringan Sistem Pemosisian Global berkecepatan tinggi (5 hertz).

Pilihan Editor Kabar Terbaru IKN: PBNU Beli Tanah 100 Ha dan Biaya Pemeliharaan Infrastruktur Rp 26 Triliun

Berita terkait

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

12 jam lalu

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

BMKG menjelaskan modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan sebanyak 40 hari sepanjang tahun 2025 dengan total biaya Rp 22,09 miliar.

Baca Selengkapnya

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

17 jam lalu

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 17 - 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

18 jam lalu

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

BMKG mencatat dua gempa beruntun Selasa, 17 September 2024, yaitu pukul 04.46 WIB dengan magnitudo 4,2. pukul 05.50 WIB dengan magnitudo 4,6.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

22 jam lalu

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

22 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

23 jam lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

Topik tentang gempa bermagnitudo 5,5 di Kabupaten Berau, Kalimantan Barat, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

1 hari lalu

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

Gempa berkekuatan M5,5 yang diikuti belasan lindu susulan di Berau, Kaltim, mengisi Top 3 Tekno pada Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

1 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

1 hari lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

Gempa M5,5 di Berau, Kalimantan Timur, diikuti 18 kali lindu susulan. Wilayah tersebut punya riwayat gempa besar di masa lalu.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

Menurut BMKG, gempa tektonik bermagnitudo 4,1 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, dan sekitarnya, Senin 16 September 2024, pukul 07.01 WIB.

Baca Selengkapnya