BI Beberkan Defisit Transaksi Berjalan Melonjak jadi USD 3 Miliar, Begini Rinciannya

Kamis, 22 Agustus 2024 16:51 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan makin melebar pada kuartal II 2024. Defisit transaksi berjalan merupakan kondisi di mana negara mengirim lebih banyak uang ke luar negeri ketimbang uang yang diterima. Pada kuartal II 2024, transaksi berjalan mencatat defisit US$ 3 miliar, sama dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan defisit US$ 2,4 miliar atau 0,7 persen dari PDB pada kuartal I 2024," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Kamis, 22 Agustus 2024.

BI juga mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2024 yang membaik dan mendukung ketahanan eksternal. NPI pada kuartal II 2024 menunjukkan perbaikan dengan defisit US$ 600 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit US$ 6 miliar pada kuartal I 2024.

"Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus serta defisit transaksi berjalan yang tetap terjaga," kata Erwin.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat sebesar US$ 140,2 miliar. Angka ini setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Advertising
Advertising

"NPI 2024 diprakirakan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1 sampai 0,9 persen dari PDB," ujar Erwin.

Di sisi lain, kinerja transaksi modal dan finansial dilaporkan membaik di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Erwin mengatakan, transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 2,7 miliar pada kuartal II 2024. Pada kuartal I 2024, tercatat defisit US$ 1,6 miliar.

Dia menjelaskan, kinerja ini terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi portofolio di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Investasi langsung tetap membukukan surplus, sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.

"Investasi lainnya mencatat penurunan defisit, dipengaruhi oleh penurunan investasi swasta pada beberapa instrumen finansial luar negeri, di tengah peningkatan pembayaran utang luar negeri swasta sesuai jadwal."

Erwin melanjutkan, BI akan terus mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI. Bank sentral akan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

BI memproyeksikan neraca transaksi modal dan finansial akan tetap mencatatkan surplus ke depan. Optimisme ini didukung oleh peningkatan aliran masuk modal asing baik dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio. "Sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik."

Pilihan Editor: Rupiah Melemah saat Demo Kawal Putusan MK Bergolak, BI Buka Suara

Berita terkait

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

10 menit lalu

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

KPK tengah mengusut dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK. Ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

48 menit lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

3 jam lalu

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

Gubernur Bank Indonesia mengatakan bank yang dipimpinnya telah memberikan keterangan yang diperlukan dalam proses pengusutan KPK terhadap dugaan korupsi dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

7 jam lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

9 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

22 jam lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

3 hari lalu

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Budiman dilantik menjadi anggota Dewan Komisioner LPS oleh Jokowi. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Indef meminta BI berani mengambil keputusan pelonggaran dan tidak terlalu bergantung suku bunga acuan AS. Kenapa?

Baca Selengkapnya