Kena Scam Nomor Telepon Palsu, Tim IT BNI Tengah Bebersih

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Selasa, 13 Agustus 2024 12:09 WIB

Suasana pelayanan perbankan Bank BNI Cabang Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 27 Februari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bank umum telah meraup laba Rp243,32 triliun sepanjang 2023, tumbuh 20,56% secara tahunan (year on year/yoy) ditopang kinerja moncer bank jumbo. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, kinerja laba industri perbankan di Indonesia terdorong oleh raupan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai Rp529,66 triliun pada 2023, naik 8,57% yoy di tengah tantangan tren suku bunga acuan tinggi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah deskripsi alamat kantor cabang perbankan di Google Maps disusupi scammer dengan memasukkan nomor telepon dan nomor WhatsApp palsu. Salah satu korbannya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI.

Sebagai tindak lanjut, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyebut saat ini tim teknologi dan informasi BNI sedang membersihkan data kantor cabang di platform Google Maps tersebut. "Kami terus berupaya menghapus informasi palsu yang beredar untuk melindungi nasabah dari potensi penipuan," ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 13 Agustus 2024.

BNI mengajak nasabah untuk selalu waspada terhadap modus penipuan yang makin beragam. "Kali ini, modus penipuan dilakukan dengan mencantumkan nomor telepon dan WhatsApp palsu pada beberapa kantor cabang BNI di Google Maps," kata Okki.

Dia menegaskan, informasi yang tertera di Google Maps tersebut bukanlah saluran komunikasi resmi BNI. Informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Informasi di Google Maps dapat diedit oleh siapa saja, sehingga kami tidak dapat menjamin keakuratannya," ujarnya.

Okki mengimbau agar nasabah selalu mengonfirmasi informasi melalui saluran resmi BNI. Misalnya lewat nomor WhatsApp resmi pada 08115881946 dan situs web resmi BNI di www.bni.co.id.

Advertising
Advertising

"Kami sarankan nasabah juga dapat menghubungi call center resmi BNI pada nomor 1500046 atau mengunjungi kantor cabang terdekat untuk mendapatkan informasi yang akurat," kata Okki.

Selain itu, BNI juga mengingatkan agar nasabah tidak memberikan informasi pribadi yang sensitif kepada pihak-pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya seperti kode one-time password (OTP), user ID, nama ibu kandung, dan data pribadi lainnya kepada siapa pun.

Dengan adanya kejadian ini, kata Okki, BNI berharap agar nasabah semakin waspada dan tidak mudah tertipu. "Kami akan terus melakukan upaya preventif untuk melindungi keamanan data nasabah," tutur dia.

Pilihan Editor: Terkini: Para Menteri Bicara Kursi dan Bahlil usai Airlangga Hartarto Mundur, Prabowo Mengaku Investor IKN

Berita terkait

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

3 hari lalu

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Prestasi Holding UMi BRI Group Selama Tiga Tahun

5 hari lalu

Prestasi Holding UMi BRI Group Selama Tiga Tahun

Holding Ultra Mikro (UMi) mencatatkan berbagai pencapaian positif dalam upayanya meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat selama tiga tahun hadir ini.

Baca Selengkapnya

Ikut Pantau Perkembangan Investigasi, Bappebti Imbau Nasabah Indodax Tetap Tenang dan Tidak Khawatir

6 hari lalu

Ikut Pantau Perkembangan Investigasi, Bappebti Imbau Nasabah Indodax Tetap Tenang dan Tidak Khawatir

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengimbau nasabah Indodax untuk tetap tenang dan tidak khawatir terkait dugaan peretasan yang beredar.

Baca Selengkapnya

BNI Sydney Ditargetkan jadi Kantor Cabang pada 2025, Apa saja Fungsinya?

10 hari lalu

BNI Sydney Ditargetkan jadi Kantor Cabang pada 2025, Apa saja Fungsinya?

BNI memiliki kantor-kantor luar negeri di berbagai negara mulai dari Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, Amsterdam, hingga New York.

Baca Selengkapnya

Filosofi Anti-Scam Center yang Akan Dibentuk OJK

19 hari lalu

Filosofi Anti-Scam Center yang Akan Dibentuk OJK

Ketua Asosiasi Analis Transaksi Keuangan Indonesia (AATKI) Budi Saiful Haris mengungkapkan filosofi Anti-Scam Center yang bakal dibentuk OJK.

Baca Selengkapnya

Wondr by BNI Diperkenalkan ke Berbagai Negara

19 hari lalu

Wondr by BNI Diperkenalkan ke Berbagai Negara

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, berpartisipasi dalam peringatan 75 tahun hubungan Indonesia-Amerika Serikat, di WOW Indonesia Festival 2024, Washington DC, Amerika Serikat, pada Ahad, 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Bank BTPN Ubah Nama: Merger dengan Bank Jepang

19 hari lalu

Alasan Bank BTPN Ubah Nama: Merger dengan Bank Jepang

Setelah merger dengan bank Jepang, PT Bank BTPN resmi mengganti nama menjadi PT Bank SMBC Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korban Scam Merata dari Berbagai Kalangan, Mulai Masyarakat hingga Perusahaan Omzet Triliunan

19 hari lalu

Korban Scam Merata dari Berbagai Kalangan, Mulai Masyarakat hingga Perusahaan Omzet Triliunan

Ketua Asosiasi Analis Transaksi Keuangan Indonesia (AATKI) Budi Saiful Haris mengatakan korban scam terdiri atas berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Undang-undang Baru di Australia Bolehkan Karyawan Mengabaikan Panggilan Bos di Luar Jam Kerja

20 hari lalu

Undang-undang Baru di Australia Bolehkan Karyawan Mengabaikan Panggilan Bos di Luar Jam Kerja

Undang-undang anyar di Australia itu tidak secara tegas melarang pengusaha menelepon atau mengirim pesan kepada pekerja mereka setelah jam kerja.

Baca Selengkapnya

11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

23 hari lalu

11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

Sebanyak 11 korban online scam berasal dari Indonesia dijanjikan uang sebesar Rp 15-20 juta untuk menjadi pekerja di Bangkok, Thailand.

Baca Selengkapnya