Analis Sebut Pembebasan Bea Masuk Bibit Bisa Tingkatkan Performa Emiten Pertanian dan Peternakan

Minggu, 11 Agustus 2024 00:35 WIB

Petugas saat merawat bibit tanaman di Kebun Bibit Casamora, Jagakarsa, Kamis, 1 Juli 2021. Kebun bibit yang dikelola oleh unit pengelola pengembangan tanaman perkotaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta itu menyediakan sekitar 150 jenis bibit tanaman untuk pengembangan benih dan proteksi tanaman yang nantinya digunakan untuk menghiasi jalur hijau di enam wilayah di Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 41 Tahun 2024 yang diterbitkan Kementerian Keuangan memberi angin segar bagi emiten sektor pertanian dan peternakan. Peraturan yang berlaku sejak 3 Agustus 2024 itu membebaskan bea masuk atas impor bibit dan benih dengan harapan bisa mendorong pengembangan industri peternakan, pertanian, dan perikanan di Indonesia.

Analis pasar modal yang juga Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, memandang kebijakan ini sebagai langkah yang positif untuk sektor non-siklikal, terutama bagi emiten yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Non-siklikal merujuk pada saham emiten dengan bisnis yang tak terpengaruh musim maupun siklus ekonomi.

"Ini bisa menekan cost dari emiten itu sendiri agar supaya bisa mampu meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi," kata Nafan saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Agustus 2024.

Nafan mengatakan saham sektor pertanian masih dalam tren penurunan. Alih-alih bergantung pada kebijakan stimulus seperti pembebasan bea masuk bibit dan benih, Nafan justru berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bersifat makro. Kebijakan ini dinilai lebih besar pengaruhnya sebagai katalis positif untuk memperbaiki pasar saham.

Sementara itu, sektor peternakan, menurut Nafan, sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pergeseran tren ke arah yang lebih positif, sementara sektor kehutanan masih menghadapi tantangan dalam hal likuiditas. "Sektor pertanian memang masih dalam keadaan downtrend, tapi di sektor peternakan sudah mulai terjadi shifting," ujarnya.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Nafan tak serta-merta menganggap kebijakan Sri Mulyani ini sebagai sentimen positif dalam jangka pendek. Pasar yang relatif fluktuatif, terutama di sektor non-siklikal, kata dia, masih akan terus membayang-bayangi. “Karena memang emiten-emiten tersebut juga menghadapi tantangan atau challenge seperti fluktuasi harga komoditas pangan,” jelasnya.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep, Dudi Ginanjar, sebelumnya mengatakan PMK Nomor 41 Tahun 2024 ini dikeluarkan seiring dengan minimnya pemanfaatan fasilitas pembebasan bea masuk untuk impor bibit dan benih dalam beberapa tahun terakhir.

Kementerian Keuangan mencatat nilai devisa impor atas importasi bibit dan benih sepanjang 2020-2022 hanya sekitar Rp270 miliar dan bea masuk kurang lebih sebesar Rp13 miliar.

“Meskipun banyak perusahaan yang melakukan importasi komoditas bibit dan benih, tetapi nyatanya pemanfaatan fasilitas pembebasan bea masuk justru belum optimal, padahal sebelumnya fasilitas ini juga telah diatur dalam PMK Nomor 105/PMK.04/2007,” kata Dudi, pekan lalu, dikutip dari laman beacukai.go.id.

Pilihan editor: 1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

Berita terkait

Lingkungan Terlindungi, Dapat Berkah Ekonomi

1 hari lalu

Lingkungan Terlindungi, Dapat Berkah Ekonomi

Penggerak perekonomian Kabupaten Trenggalek ada pada sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan, yang bergantung pada alam. Karenanya, upaya pelestarian lingkungan tidak bisa ditawar lagi.

Baca Selengkapnya

Riau Investigasi Video Viral Puluhan Kerbau Mati dan Hanyut di Sungai

3 hari lalu

Riau Investigasi Video Viral Puluhan Kerbau Mati dan Hanyut di Sungai

Fenomena ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial pada Kamis, 12 September 2024. Pemda setempat belum dapat laporan.

Baca Selengkapnya

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

10 hari lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

Produktivitas dan Produksi Padi OKU Timur Tembus 10 Besar Nasional

17 hari lalu

Produktivitas dan Produksi Padi OKU Timur Tembus 10 Besar Nasional

Kabupaten OKU Timur berhasil mencatatkan prestasi gemilang di bidang pertanian, khususnya dalam hal produktivitas dan produksi padi

Baca Selengkapnya

Realisasi KUR Bank Mandiri Rp 23,49 Triliun per Juli 2024, Didominasi Sektor Pertanian

19 hari lalu

Realisasi KUR Bank Mandiri Rp 23,49 Triliun per Juli 2024, Didominasi Sektor Pertanian

Bank Mandiri menyalurkan KUR senilai Rp 23,49 triliun per Juli 2024 kepada lebih dari 151 ribu debitur.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Sebut Akan Periksa Bawaan Kaesang-Erina Gudono, Berikut Kasus-kasus Kontroversi Bea Masuk dan Cukai

21 hari lalu

Bea Cukai Sebut Akan Periksa Bawaan Kaesang-Erina Gudono, Berikut Kasus-kasus Kontroversi Bea Masuk dan Cukai

DJBC sebut masih menyelidiki dugaan soal barang-barang belanjaan Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono. Ini kasus-kasus kontroversi bea cukai.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Menjadi Presiden, Jokowi Resmikan 44 Bendungan

22 hari lalu

10 Tahun Menjadi Presiden, Jokowi Resmikan 44 Bendungan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan 44 bendungan di berbagai daerah selama 10 tahun menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga: Bisa Mereduksi Banjir dan Sediakan Air Baku

22 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga: Bisa Mereduksi Banjir dan Sediakan Air Baku

Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini meresmikan bendungan Margatiga di Lampung Timur.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Anggaran Ditambah Rp 68 Triliun untuk Cetak 1 Juta Hektare Sawah hingga Penyediaan Susu Gratis

22 hari lalu

Mentan Minta Anggaran Ditambah Rp 68 Triliun untuk Cetak 1 Juta Hektare Sawah hingga Penyediaan Susu Gratis

Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengusulkan tambahan anggaran Rp 68 triliun pada tahun 2025. Untuk apa saja?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Duta Urban Farming 2024? Cek Syaratnya dan Cara Mendaftar

23 hari lalu

Ingin Jadi Duta Urban Farming 2024? Cek Syaratnya dan Cara Mendaftar

Pemilihan Duta Urban Farming 2024 bertujuan menggerakkan pertanian dan menyosialisasikan bercocok tanam di perkotaan. Cek syarat jadi peserta.

Baca Selengkapnya