Analis Sebut Rupiah Bisa Menguat hingga Rp 15.820 per Dolar AS Hari Ini

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Jumat, 9 Agustus 2024 08:28 WIB

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan menguat hari ini Jumat, 9 Agustus 2024. "Mata uang rupiah fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp 15.820 hingga Rp 15.920," kata dia dalam analisis rutinnya.

Sebelumnya pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat 141,5 poin ke level Rp 15.893,5 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan kemarin, kurs rupiah ditutup menguat di level Rp 16.035 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan, saat ini investor gundah melirik prospek perekonomian AS. Mulai dari tingkat pengangguran yang masih tinggi, inflasi yang belum mereda, hingga kekhawatiran resesi ekonomi AS. "Investor pun mengharapkan Federal Reserve atau The Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan," kata dia dalam analisis rutinnya pada Kamis.

Ibrahim menjelaskan, investor meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh The Fed setelah pertemuan mendadak pada Rabu pekan lalu. Pada pertemuan tersebut, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September 2024.

Pernyataan tersebut diikuti rilis data pasar tenaga kerja yang lemah pada hari Jumat di pekan yang sama. "Pasar swap memperkirakan penurunan suku bunga The Fed hampir 50 basis poin pada September 2024."

Advertising
Advertising

Menrut Ibrahim, peran tradisional dolar AS sebagai aset safe haven akan selalu dapat kembali muncul jika pasar terus goyah atau saat ancaman geopolitik di Timur Tengah meningkat. Begitu pula dengan kembalinya fenomena Trump trade, yaitu menaruh dana pada aset seperti dolar AS atau Bitcoin yang dipandang mendapat manfaat dari kebijakan Donald Trump jika kembali terpilih sebagai Presiden AS.

Selanjutnya: Dari dalam negeri, laju inflasi terus mencatatkan tren yang melandai....

<!--more-->

Dari dalam negeri, laju inflasi terus mencatatkan tren yang melandai hingga Juli 2024. Pada Juli 2024, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi Indonesia sebesar 2,13 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Inflasi Juli lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 2,51 persen yoy. Meski laju inflasi melandai, pemerintah menyebut akan tetap mewaspadai berbagai risiko yang akan memberikan tekanan pada laju inflasi.

Salah satunya risikonya adalah gejolak harga pangan dan pasokan ke depan. Terutama karena masih adanya tantangan cuaca ekstrem seperti musim kemarau yang dapat memengaruhi stok pangan global dan produksi domestik.

"Penurunan inflasi secara tahunan pada Juli 2024 terjadi terutama akibat penurunan sebagian besar harga pangan seiring panen yang berlimpah dan kebijakan stabilisasi pasokan, serta turunnya inflasi harga diatur pemerintah," kata Ibrahim.

Jika dirincikan, komponen inflasi harga bergejolak atau volatile food menurun dari 5,96 persen yoy pada Juni menjadi 3,63 persen yoy pada Juli 2024. Hal ini sejalan dengan panen sayuran, buah, produk unggas, serta stok ikan yang melimpah di musim kemarau.

Komponen volatile food yang menahan penurunan inflasi lebih lanjut adalah komoditas cabai yang belum masuk masa panen. Kemudian, harga beras juga mulai naik akibat stok yang mulai berkurang. Sementara itu, inflasi inti mencatatkan kenaikan tipis dari 1,9 persen yoy pada Juni menjadi 1,95 persen yoy pada Juli 2024.

Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono Sebut Istana Garuda di IKN jadi Simbol Kemandirian Bangsa Indonesia

Berita terkait

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

17 jam lalu

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

2 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

3 hari lalu

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

Harga emas Antam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan. Hari ini di level Rp 1.439.000

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kendalikan Inflasi, Penjabat Bupati Banyuasin Tinjau Persediaan Beras

4 hari lalu

Kendalikan Inflasi, Penjabat Bupati Banyuasin Tinjau Persediaan Beras

Kegiatan itu untuk memastikan ketersediaan bahan pangan, terutama beras aman dan stabil di pasaran. Juga sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin.

Baca Selengkapnya

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

4 hari lalu

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Setidaknya ada 10 negara yang diketahui tidak pernah dijajah bangsa Eropa berdasarkan World Atlas

Baca Selengkapnya

Naik Rp 20 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.429.000 Hari Ini

4 hari lalu

Naik Rp 20 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.429.000 Hari Ini

Harga emas Antam naik Rp 20 ribu pada perdagangan hari ini, Jumat 13 September 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

5 hari lalu

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

IHSG mengalami penguatan signifikan hari ini. Pada penutupan bursa berada di angka 7.798,15 dan diprediksi akan kembali menguat besok.

Baca Selengkapnya