Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Grace gandhi

Senin, 15 April 2024 20:11 WIB

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal serangan Iran ke Israel. Kemenko Perekonomian bakal mengambil langkah antisipatif untuk meredam dampak lebih jauh bagi perekonomian nasional.

Airlangga mengatakan konflik Timur Tengah saat ini tengah memanas dengan serangan ratusan drone Iran ke Israel pada Ahad, 14 April 2024. Serangan itu diklaim sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 lalu.

Selain memicu ketegangan regional, merambat ke tingkat global. Eskalasi konflik itu diperkirakan akan berdampak kepada perekonomian global serta akan meningkatkan resiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.

Airlangga mengatakan imbas serangan Iran, dia melakukan rapat terbatas dengan seluruh deputi Kemenko Perekonomian hari ini. “Rambatan dampak eskalasi konflik kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar besok Selasa, 16 April 2024 pagi,” kata Airlangga melalui keterangan tertulis pada Senin, 15 April 2024.

Airlangga menyebut melakukan langkah antisipasi untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas, terutama harga minyak akibat terganggu pasokannya serta kenaikan harga emas sebagai aset safe haven dan rambatan ke sektor lain.

Advertising
Advertising

“Konflik tersebut juga akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk lain yang terganggu antara lain gandum, minyak goreng, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa,” ucapnya.

Secara fundamental, Airlangga sebut perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, pertumbuhan masih terjaga di atas 5 persen dengan inflasi yang terkendali. “Sampai Februari 2024 neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus dan menopang cadangan devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tercatat semakin kuat,” ujarnya.

Airlangga menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam. “Kami akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespon dampak eskalasi konflik mesti kami jaga,” katanya.

Pilihan Editor: Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Mudik Lebaran 2024

Berita terkait

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

5 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

7 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

8 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

10 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

10 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

12 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

12 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

13 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

14 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

14 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya