TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Irjen Aan Suhanan menjelaskan titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan di beberapa ruas jalan tol, mulai dari Surabaya sampai Jakarta saat arus balik mudik Lebaran 2024.
“Kita sebenarnya sudah mendapatkan daerah-daerah rawan kecelakaan, dari Surabaya sampai ke Jakarta, di tol ini,” kata Aan saat jumpa pers, Kamis, 11 April 2024, seperti dikutip dari laman Tribratanews Polda Lampung.
Aan mengatakan, di Tol Trans Jawa terdapat di Km 570, Km 429, Km 370, dan Km 360 yang menjadi lokasi berpotensi kecelakaan lalu lintas. Jalan itu menjadi titik lelah yang umumnya dialami oleh para pemudik ketika berkendara dari timur ke barat di Pulau Jawa.
“Ini menjadi titik trouble spot lantaran sering terjadi kecelakaan tunggal,” ucapnya.
Selain titik lelah, ada pula titik rawan kepadatan yang disebabkan antrean masuk ke lokasi istirahat (rest area) dan beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan. Faktor itu sering menjadi penyebab kemacetan yang harus dikelola dengan baik.
“Kemudian, di rest area juga pasti, kendaraan yang parkir di bahu jalan pun masih jadi perlambatan,” ujar Aan.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan titik rawan kemacetan saat arus balik mudik terjadi di daerah Semarang dan akses masuk Jakarta. “Di situ tempat perjumpaan banyak jalan,” katanya.
Titik Kepadatan di Jawa Tengah hingga Jawa Barat
Kemudian, Budi juga meninjau sejumlah titik di Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk memastikan kelancaran arus balik mudik Lebaran 2024. Sejumlah titik yang ditinjau meliputi Simpang Joglo Solo, gerbang tol (GT) Boyolali, Terminal Banyumanik, GT Kalikangkung, dan beberapa rest area di ruas jalan Tol Semarang-Cirebon.
“Hari ini saya melaksanakan pemantauan karena simpul kemacetan itu ada dua, yaitu di simpang Kalikangkung dan pertemuan Bandung dengan Cipali (Cikopo-Palimanan). Jika bicara Kalikangkung, maka pengelolaan di Salatiga dan Banyumanik harus disertai. Jadi kita pantau semuanya,” ucap Budi dalam keterangan resminya di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 13 April 2024.
Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek
Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan dua titik yang menjadi penyebab kemacetan panjang di Tol Jakarta-Cikampek. “Ada kepadatan di titik Km 62 yang merupakan rest area dan Km 66 yang menjadi pertemuan dua arus jalan,” ujar Marketing and Communication Department Head Jasa Marga, Faiza Riani di Cikampek, Minggu, 14 April 2024, seperti dikutip dari Antara.
Dia menuturkan, Km 62 adalah rest area yang melayani pemudik dari arah Bandung Cipularang dan Tol Jakarta-Cikampek atau Tol Trans Jawa. Begitu pula dengan Km 66 yang merupakan ruas jalan yang mempertemukan kendaraan dari Tol Kalihurip Utama, Bandung dengan Tol Jakarta-Cikampek.
“Kemacetan ini bukan karena persoalan one way (sistem satu arah), tetapi ada kepadatan di dua titik tersebut dan kami terus melaksanakan penguraian,” kata Faiza.
Dia mengatakan, volume lalu lintas kendaraan per jam sejak pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB untuk arus balik mudik dari arah timur Trans Jawa dan Bandung di GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama mencapai 102 ribu kendaraan.
“Jumlah ini meningkat 168 persen dari volume lalu lintas normal,” ucap Faiza.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Pantauan Udara Kemacetan Arus Balik di Tol Jakarta-Cikampek