Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
Reporter
Annisa Febiola
Editor
Grace gandhi
Selasa, 2 April 2024 10:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal. Nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 telah menurun signifikan dan sebagian besar debitur telah memasuki tahap normalisasi.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menyampaikan, para debitur saat ini telah dapat memenuhi kewajiban pembayaran kredit mereka. Baik cicilan pokok maupun bunga.
Bank Mandiri menilai, berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan dalam rangka penanganan Covid-19 ini tentu penuh pertimbangan, seperti dalam hal perekonomian Indonesia yang telah pulih hampir di semua sektor.
“Saat ini kondisi debitur terdampak Covid-19 telah mencapai soft landing, sebelum berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Ali dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa, 2 April 2024.
Sebelumnya, OJK mengumumkan berakhirnya stimulus restrukturisasi kredit Covid-19 pada 31 Maret 2024.
Ali mengungkapkan sektor mana saja yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 di Bank Mandiri. Adapun sektor tersebut antara lain sektor pengangkutan, pergudangan dan penyediaan akomodasi serta penyediaan makan minum.
Selanjutnya: Meskipun restrukturisasi telah berakhir, namun Bank Mandiri....
<!--more-->
Meskipun restrukturisasi telah berakhir, namun Bank Mandiri tetap memantau ketat kondisi usaha debitur melalui Early Warning Signal. Ali menyebut, restrukturisasi lanjutan dapat diberikan bila dibutuhkan.
“Khusus untuk debitur yang mendapat restrukturisasi Covid-19, mayoritas sudah masuk ke level normal seperti sebelum pandemi. Hanya tersisa sedikit di sektor-sektor tertentu," tuturnya.
Ali menambahkan, pemberian insentif yang sudah diambil oleh pemerintah dan OJK sudah tepat. Dengan demikian, kondisi perekonomian relatif lebih cepat pulih.
Sejalan dengan kondisi usaha yang membaik, Bank Mandiri optimistis kinerja para debitur akan terus tumbuh. Tingkat loan at risk atau LaR di Bank Mandiri tercatat sudah lebih rendah dibanding masa pandemi. "Ini menjadi indikator utama bahwa kita sudah siap tumbuh melampaui posisi sebelum Covid-19."
Sampai dengan Desember 2023, non-performing loan (NPL) Bank Mandiri telah menurun ke level 1,02 persen. Adapun NPL Coverage Ratio cukup memadai, mencapai 384,36 persen.
Pilihan Editor: Menjelang Lebaran, Pertamina Tambah Stok BBM di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara