Rupiah Ditutup Menguat 95 Poin ke Rp 15.635 per Dolar AS Jelang Libur Panjang
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Grace gandhi
Rabu, 7 Februari 2024 16:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang libur panjang Isra Mi’raj dan Hari Raya Imlek, Rabu, 7 Februari 2024, nilai tukar rupiah ditutup menguat 95 poin ke level Rp 15.635 per dolar Amerika Serikat (dolar AS). Sebelumnya, rupiah sempat menguat 120 poin ke level Rp 15.730 per dolar AS.
Dalam riset hariannya, Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan indeks dolar ditutup melemah pada hari ini. Dia pun menyoroti pernyataan Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester pada Selasa lalu.
“Mester mengatakan jika perekonomian AS berjalan sesuai ekspektasinya, hal tersebut dapat membuka pintu bagi penurunan suku bunga,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi, Rabu.
Menurut Ibrahim, para pedagang saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 19,5 persen pada bulan Maret. Sebelumnya, pada awal tahun, alat FedWatch Tool menunjukkan peluang 68,1 persen.
“Mereka juga kini memperkirakan pemotongan sekitar 117 basis poin (bps) pada akhir tahun 2024, dibandingkan dengan antisipasi sekitar 150 bps pada awal Januari,” ucapnya.
Selanjutnya: Lebih lanjut, Ibrahim menyebut kekhawatiran pasar terhadap....
<!--more-->
Lebih lanjut, Ibrahim menyebut kekhawatiran pasar terhadap kesehatan ekonomi Cina masih terus berlanjut. Meskipun pihak berwenang Tiongkok mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung pasar saham lokal pada minggu ini, mereka tidak berbuat banyak untuk mengatasi lambatnya pemulihan ekonomi di negara tersebut.
“Data inflasi Cina untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Kamis (besok). Data tersebut juga muncul sebelum libur Tahun Baru Imlek selama seminggu,” tuturnya.
Sementara dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 ditutup di angka 5,05 persen. “Angka ini meleset dari target pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 5,31 persen,” kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pendorong pertumbuhan ekonomi ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,55 persen dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen.
Meski demikian, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,94 persen pada 2022 menjadi 4,82 persen di 2023. Momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 seharusnya bisa menjadi salah satu pendorong konsumsi rumah tangga.
Sementara untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif, tapi ditutup menguat di kisaran Rp 15.600 hingga Rp 15.670 per dolar AS.
Pilihan Editor: EKSKLUSIF: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir APBN Rp 50 T, Bansos dan IKN Jalan Terus