Ramal Suku Bunga The Fed Turun Semester Dua, Bank Indonesia Siap Ikuti

Rabu, 31 Januari 2024 13:25 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut kemungkinan Bank Sentra Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), akan menurunkan bunga acuannya pada semester II tahun 2024. Perry mengatakan meski ada spekulasi The Fed akan menaikkan lagi suku bunganya pada tahun ini, tapi The Fed akan menurunkannya pada semester dua.

"Semua orang masih menebak apakah Fed Fund Rate (FFR) akan naik di semester satu? Kami perkirakan di semester dua, tapi jelas akan turun insya Allah setidaknya akan mereda," ujar Perry dalam acara peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2023, diikuti secara virtual, pada Rabu, 31 Januari 2023.

Lebih lanjut, Perry juga mengungkap adanya kemungkinan Bank Indonesia mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II tahun 2024 pula. Rencana ini, kata Perry, seiring dengan upaya Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan moneter.

“Kami akan terus perkuat bauran kebijakan moneter tetap pro stability, sambil melihat celah-celah nanti di semester dua, apakah ada ruang turunkan suku bunga, menstabilkan kurs," tuturnya.

Meski begitu, Perry menegaskan pihaknya akan tetap memperhatikan kebijakan makroprudensial.

Advertising
Advertising

“Digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar, UMKM, terus tidak kita kasih kendor, pariwisata, hilirisasi, kami akan lakukan," kata dia.

Bank Indonesia telah mempertahankan empat bulan berturut-turut suku bunga acuan BI-Rate di level 6 persen sejak Oktober 2023 hingga Januari 2024. Level ini tercatat naik dari September 2023 sebesar 5,75 persen. Adapun suku bunga deposit facility berada di posisi 5,25 persen, dan suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.

The Fed sendiri baru saja mempertahankan suku bunga acuan pinjaman pada kisaran 5,25-5,5 persen. Namun sejumlah analis pasar memperkirakan penurunan akan terjadi pada tahun ini seiring inflasi di Amerika Serikat yang mulai terkendali.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Editor: Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

8 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

10 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

12 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya