TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 5,75 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya akan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.
"Kami akan memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui beberapa kabijakan," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis, 22 Juni 2023.
Pertama, ia memaparkan BI akan melakukan intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Serta pembelian atau penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Kedua, twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder. Hal itu untuk tenor pendek guna meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing.
Ketiga, optimalisasi TD Valas DHE. Lalu penambahan frekuensi dan tenor lelang TD Valas jangka pendek dengan suku bunga kompetitif.
BI juga menyatakan akan meningkatkan stimulus kebijakan makroprudensial. Langkah itu dilakukan melalui penajaman insentif likuiditas kepada bank-bank penyalur kredit atau pembiayaan pada sektor-sektor hilirisasi, yaitu pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan, perumahan, pariwisata. BI juga akan meningkatkan inklusi keuangan di UMKM dan KUR, juga ekonomi-keuangan hijau.
Perry pun berujar BI akan melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK). Kebijakan itu akan dilakukan dengan pendalaman pada suku bunga di sektor mineral dan batu bara (minerba), pertanian atau pangan, perikanan, dan kelautan.
Lebih lanjut, BI akan meningkatkan layanan dan efisiensi transaksi sistem pembayaran digital serta perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD). Upaya itu akan dilakukan melalui perpanjangan kebijakan Kartu Kredit sampai dengan 31 Desember 2023.
Kemduain Perry menyebut pihaknya akan memperkuat kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya. BI juga akan memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas yang berkoordinasi dengan instansi terkait. Selain itu, BI akan menguatkan sinergi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023 khususnya melalui jalur keuangan.
Pilihan Editor: Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen