Masih Kena Boikot, Starbucks Tegaskan Tidak Dukung Israel

Jumat, 19 Januari 2024 16:02 WIB

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan, "Boikot". yang dilakukan pengunjuk rasa selama demonstrasi mendukung warga Palestina, menuntut gencatan senjata segera di Gaza di Barcelona. Spanyol, 16 Desember 2023. REUTERS/Nacho Doce

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jaringan kedai kopi dunia, Starbucks, tercatat sebagai salah satu perusahaan global yang terdampak sentimen negatif anti-Israel. Sentimen ini muncul sejak agresi Israel ke Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dari masyarakat sipil Palestina. Ada banyak seruan agar konsumen di seluruh dunia memboikot produk Starbuck karena dianggap mendukung Israel.

Menanggapi perkembangan yang merugikan perusahaan tersebut, Starbucks kembali menegaskan kalau mereka tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun. Sikap itu tak hanya berasal dari perusahaan, tapi juga dari manajemen, mantan pemimpin, presiden, CEO perusahaan, dan Howard Schultz, miliarder pendiri Starbuck keturunan Yahudi.

“Posisi kami tetap tidak berubah. Starbucks menjunjung tinggi kemanusiaan. Kami mengutuk kekerasan, hilangnya nyawa orang yang tak berdosa, serta semua ujaran kebencian dan senjata,” bunyi pernyataan perusahaan, dikutip dari situs resmi mereka pada Jumat, 19 Januari 2024. “Kami tidak menggunakan keuntungan kami untuk mendanai operasi pemerintah atau militer di mana pun, dan tidak pernah melakukannya.”

Starbucks menyebut, gara-gara disinformasi--yang bilang Starbucks mendukung Israel--menyebabkan adanya tindakan kekerasan dan vandalisme terhadap properti mereka. Terutama properti yang terisolasi di beberapa gerai Starbucks di seluruh dunia.

Sebelumnya CEO Starbucks, Laxman Narasimhan, sempat menanggapi masyarakat yang telah memprotes dan menentang produk perusahaannya yang dianggap pro Israel. Menurutnya, protes itu muncul karena pemahaman yang keliru atas sikap Starbucks dalam konteks Israel-Hamas. Ia menyebutkan protes tersebut timbul karena ada misrepresentasi atau penyajian informasi keliru yang beredar di media sosial.

Advertising
Advertising

“Banyak gerai Starbucks yang mengalami insiden vandalisme,” tulis Narasimhan dalam suratnya kepada karyawan, dikutip Reuters, Selasa, 26 Desember 2023.

Starbcuks mulai mendapat sentimen negatif anti-Israel setelah menggugat serikat pekerja mereka, Workers United. Serikat ini mewakili ribuan barista di sekitar 360 gerai Starbucks di Amerika Serikat. Starbuck menggugat serikat karena menggunakan nama Starbucks Workers United saat memposting "Solidarity with Palestine!" di akun resmi Twitter mereka, dua hari setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Postingan tersebut muncul sekitar 40 menit sebelum dihapus. Namun postingan dan retweet dari cabang lokal Starbucks Workers United yang mendukung warga Palestina dan mengecam Israel masih terlihat beberapa hari kemudian.

Starbucks kemudian meminta serikat pekerja tersebut berhenti menggunakan nama dan logo serupa. Ini kemudian dianggap sebagai sikap Starbucks mendukung Israel. Starbucks pada akhir 2023 dikabarkan telah kehilangan nilai pasar hampir US$ 11 miliar (sekitar Rp 15,5 triliun) gara-gara sentimen negatif ini. Hal ini karena boikot yang intens dan mogok kerja karyawan untuk mendukung Palestina. Starbukcs Indonesia juga tak luput kena gerakan boikot ini.

Perusahaan mengakui memang pernah beroperasi di Israel. Tapi kedai-kedai mereka sudah tidak ada di Israel sejak 2003. Starbuck mengatakan penutupan di Israel pada 2003 murni karena alasan operasional, tidak ada kaitan dengan isu politik.

DEFARA DHANYA | REUTERS

Pilihan Editor: Banyak Rakyat Menganggur, Ini Jurus Capres Anies, Prabowo, dan Ganjar untuk Mengatasinya

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

57 menit lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

3 jam lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

5 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

5 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

7 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

15 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

18 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya