Anies-Muhaimin Bakal Bentuk Badan Urusan Kota, Apa Tugasnya?

Kamis, 21 Desember 2023 12:02 WIB

Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) berdoa bersama saat deklarasi susunan tim kampanye di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, Selasa 14 November 2023. Koalisi Perubahan mengumumkan susunan tim kampanye yang akan membantu pemenangan pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dan calon wakil presiden 2024 (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Anies-Muhaimin berencana akan membentuk Badan Urusan Kota. Badan ini nantinya berfungsi mengkoordinasi pembangunan kota.

Koordinator Penyusunan Visi-Misi Anies-Muhaimin, Wijayanto Samirin, memberi penjelasan mengenai program itu. Ia menyebut, gagasan membentuk Badan Urusan Kota selaras dengan janji Anies Baswedan yang ingin mendorong perkembangan 40 kota sebagai pusat perekonomian.

"Pak Anies rajin mendorong pengembangan 40 kota, ditingkatkan standarnya menjadi kota yang bisa berkompetisi di regional, syukur-syukur di nasional. Nantinya akan dibentuk kementerian atau Badan Urusan Perkotaan," kata Wijayanto dalam acara 'Adu Strategi Kebijakan Capres di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral' di CIMB Niaga, Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2023.

Mengenai latar belakang gagasan ini, Wijayanto menyebut, saat ini wali kota dan bupati seringkali hanya berfokus untuk membangun kota masing-masing. Tidak ada proses saling belajar antara kota yang satu dengan lainnya.

"Sekarang wali kota dan bupati membangun kotanya masing-masing. Tidak ada leson to learn dari kota-kota yang lain. Kalau ada kolaborasi, deal-nya lebih murah," kata Wijayanto.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Selain itu, ia menyoroti soal anggaran yang dimiliki daerah....

<!--more-->

Selain itu, ia menyoroti soal anggaran yang dimiliki daerah. Saat ini, banyak kota-kota yang memiliki anggaran tidak banyak sehingga membutuhkan intervensi dari pusat untuk mentransformasi kotanya.

"Kalau kita melihat kota-kota di Indonesia, tanpa adanya intervensi, maka yang mampu hanya Jakarta. Bandung dan Surabaya enggak mampu, anggarannya enggak cukup. Apalagi kota seperti Pontianak yang APBD-nya hanya Rp 1,8 triliun dan Palangkaraya Rp 1,2 triliun, yang 80 persen digunakan untuk pengeluaran rutin. Kota ini sampai kapanpun enggak bisa mentransform dirinya. Bukan karena enggak mau, tapi enggak ada resources," ujarnya.

Salah satu contoh yang ia sebut adalah pengembangan di sektor transportasi. Dengan adanya koordinasi dari pusat melalui Badan Urusan Kota, kota dapat saling belajar dan beberapa proyek bisa dilakukan secara package deal.

"Jadi lebih murah. Misalnya, beli 10 bus listrik, akan lebih mahal harga per unitnya, daripada beli 1.000 unit untuk beberapa kota sekaligus," kata Wijayanto.

Pilihan Editor: Rencana Menteri KKP Buka Keran Ekspor Benur Lobster Dikritik: Tak Sesuai Hilirisasi Jokowi

Berita terkait

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

43 menit lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

1 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

PKB Beri Rekomendasi ke Eks Ketua Timses Amin Jatim untuk Maju di Pilkada Lumajang

1 hari lalu

PKB Beri Rekomendasi ke Eks Ketua Timses Amin Jatim untuk Maju di Pilkada Lumajang

Eks Ketua Timses Anies-Muhaimin Jawa Timur Thoriqul Haq telah mendapat rekomendasi dari PKB untuk maju di Pilkada Kabupaten Lumajang.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

1 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah Proyek Strategis Nasional atau PSN sektor transportasi yang belum bisa diselesaikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

2 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

3 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya